27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 30, 2025

    Warga Kudus Jateng diminta waspadai penyebaran DBD

    Terkait

    PRIORITAS, 29/4/25 (Kudus): Warga diminta mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), meskipun temuan kasus meninggal akibat penyakit tersebut hingga kini masih nihil. Demikian disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kudus, Jawa Tengah.

    “Kalaupun ada laporan kasus meninggal akibat DBD, ternyata karena adanya komorbid atau penyakit penyerta dari pasien yang meninggal tersebut,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kudus Dharsono di Kudus, Selasa (29/4/25).

    Untuk kasus meninggal dunia murni karena DBD, hingga kini belum ada, karena rata-rata disebabkan adanya penyakit penyerta. Sedangkan tahun lalu memang ada kasus meninggal murni karena DBD sebanyak empat orang. Jumlah kasus DBD yang tercatat hingga 21 April 2025, katanya, mencapai 1.229 kasus.

    Dari data seribuan pasien DBD itu berasal dari sejumlah rumah sakit di Kudus, antara lain dari RSUD Kudus, Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu, RS Aisyiyah, RS Islam Sunan Kudus, dan RS Nurussyifa.

    Lebih lanjut dikatakannya, dari ribuan pasien DBD tersebut ada yang masuk dalam kategori kasus Dengue dengan warning atau ditemukan indikasi bahwa DBD telah memasuki fase yang lebih serius dan berpotensi berkembang menjadi syok.

    Khusus kasus DBD dengan Dengue warning tercatat sebanyak 115 pasien, meliputi 15 pasien di RS Mardi Rahayu, 20 pasien di RSUD dr Loekmono Kudus, tujuh pasien di RS Nurussyifa, 16 pasien di RS Islam Sunan Kudus, dan selebihnya di RS Aisyiyah.

    Adapun upaya pencegahan yang paling efektif, menurutnya, dengan menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus guna mencegah penyebaran penyakit DBD.

    Untuk gerakan 3M plus yang dimaksud menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan memanfaatkan/daur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia, serta tindakan tambahan (Plus) yang bisa dilakukan.

    Sementara poin plus-nya antara lain, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.

    Ada upaya lainnya yakni melakukan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. (P-Armin M)

     

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini