34.1 C
Jakarta
Saturday, July 12, 2025

    Wanita bisa hidup hingga usia 100 tahun bila punya 10 anak, kata profesor di China

    Terkait

    PRIORITAS, 12/1/25 (Beijing): Lagi-lagi ada news menghebohkan. Kali ini dari daratan China. Yakni, adanya pernyataan seorang profesor anonim dari Inner Mongolia, China bagian utara, yang memicu reaksi keras publik. Profesor tersebut mengatakan, wanita yang memiliki 10 anak dapat hidup lebih lama hingga usia 100 tahun.

    “Setelah melahirkan seorang anak, Anda akan diberkati oleh Tuhan. Itu akan membuat Anda hidup lebih lama,” tutur profesor tersebut dalam sesi kelas bersama para mahasiswa, seperti dilaporkan South China Morning Post, Minggu (12/1/25).

    Selain itu, ia menambahkan, “Beberapa wanita sukses dalam karier, tetapi umur mereka lebih pendek. Mereka berbeda dengan nenek-nenek di desa yang memiliki delapan atau 10 anak, yang biasanya dapat hidup hingga usia 90 atau bahkan 100 tahun.”

    Selanjutnya, profesor itu menyatakan, para nenek ini umumnya tidak menderita penyakit besar dan memiliki kemungkinan rendah untuk jatuh sakit.

    Picu perdebatan sengit

    Akibat pernyataan tersebut, kini telah memicu perdebatan sengit di media sosial China. Banyak warganet yang mempertanyakan validitas klaim akademisi tersebut.

    “Apakah Anda memiliki bukti ilmiah untuk mendukung pandangan Anda?” demikiann pertanyaan salah satu pengguna media sosial.

    Lalu, warganet lain dengan nada marah menambahkan, “Apakah Anda tidak tahu risiko yang dihadapi wanita saat melahirkan? Apakah wanita yang meninggal saat melahirkan juga dianggap diberkati oleh Tuhan?”

    Selanjutnya, eorang warganet lainnya mengungkapkan kekesalannya, “Apakah mereka gila memaksa kami untuk memiliki banyak anak? Biaya membesarkan anak sangat tinggi, dan melelahkan bagi orang tua untuk mendidik anak. Saya sudah punya satu anak, dan tidak peduli apa kata para ahli atau pemerintah, saya tidak akan menambah anak lagi.”

    Krisis populasi di China

    Diketahui, kini China menghadapi dua masalah serius, yaitu krisis penuaan populasi dan angka kelahiran yang terus menurun.  Pada 2022, populasi China menyusut untuk pertama kalinya dalam 60 tahun. Tren ini berlanjut pada 2023 dengan penurunan populasi sebesar 2,08 juta jiwa, disertai angka kelahiran terendah dalam sejarah, yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 penduduk.

    Kendati pemerintah telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah ini, seperti memberikan insentif tunai dan pemotongan pajak, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.

    Diketahui sebelumnya, pada Desember 2023, seorang profesor dari Universitas Renmin di Beijing, China, Wang Xianju, juga mendapat kritik tajam setelah ia bertanya kepada seorang diplomat Kazakhstan tentang cara membuat wanita China “taat dan patuh” untuk memiliki anak. (P-jr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini