PRIORITAS, 1/1/25 (Jakarta): Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria mengungkapkan, 92 juta pekerjaan berpotensi tergantikan oleh teknologi baru. Ia menyoroti perubahan ini merupakan konsekuensi dari kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Nezar memperkirakan pergantian puluhan juta pekerjaan akan berlangsung antara 2025 hingga 2030, seiring dengan transisi global menuju pemanfaatan teknologi terbarukan.
“Selama periode 2025-2030 akan ada 92 juta pekerjaan yang tergantikan. Tergantikan oleh hadirnya teknologi baru,” ucap Nezar dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (31/1/25) kemarin.
Di sisi lain, teknologi baru juga menciptakan lapangan pekerjaan baru, dengan pemanfaatan teknologi digital terbarukan membuka ratusan juta peluang pekerjaan.
Pentingnya tingkatkan keterampilan
Untuk memanfaatkan peluang ini, Nezar menekankan pentingnya peningkatan keterampilan dalam teknologi digital yang terus berkembang secara global.
“Akan ada 170 juta pekerjaan baru secara global yang tentu memerlukan adanya penyesuaian dan peningkatan kompetensi signifikan,” ujarnya.
“Sebanyak 59 persen dari tenaga kerja global, membutuhkan pelatihan ulang untuk tetap relevan dengan munculnya pekerjaan baru ini,” tambahnya. (P-Zamir)