PRIORITAS, 5/7/25 (Jakarta): Wakil Sulawesi Utara (Sulut) dalam ajang Pemilihan Miss Indonesia 2025, Kèren Turangan, telah menembus babak final kontes kecantikan bergengsi itu. Saat ini ia berada di karantina bersama finalis lainnya, menuju Grand Final Miss Indonesia 2025 pada 9 Juli 2025 yang biasanya disiarkan langsung RCTI.
Kèren yang bernama lengkap Kèrenhapukh Turangan, bersaing dengan 37 finalis lainnya dari seluruh provinsi di Indonesia untuk memperebutkan mahkota Miss Indonesia 2025. Pengemban predikat itu, akan menjadi perwakilan resmi Indonesia atau duta bangsa di kontes kecantikan terbesar di dunia Miss World.
Ia juga akan ikut serta dalam berbagai aksi sosial ke daerah-daerah yang membutuhkan, untuk memberikan dukungan dan bantuan, bekerjasama dengan Yayasan Jalinan Kasih, MNC Peduli dan program sosial Organisasi Miss World, Beauty with a Purpose.
Keikut-sertaan Kèren di Miss Indonesia 2025 mendapat dukungan warga Sulut di perantauan, khususnya Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (DPP KKK) pimpinan Ketua Umum (Ketum) Angelica Tengker. Melalui video yang dibagikan di berbagai platform media soaial, Ika – panggilan Angelica Tengker – menyampaikan dukungan moral dan semangat kepada Keeeeren.
Ika juga mengajak seluruh warga Kawanua di seluruh Indonesia untuk mendukung Kèren. ”Mari torang dukung Kèren Turangan dalam ajang Miss Indonesia 2025,” ajak Ika melalui video yang dikutip Beritaprioritas pada Minggu (6/7/25).
Dikutip dari berbagai sumber, Kèrenmerupakan representasi generasi muda Sulawesi Utara yang cerdas, berprestasi, dan aktif dalam kegiatan sosial serta pemberdayaan pemuda.
Dalam ajang ini, ia mengusung semangat “mapalus” atau gotong royong, nilai budaya khas Sulut sebagai bagian dari advokasinya, dan sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi daerah ke tingkat nasional.
Kèren membawa misi dan pencitraan bagi Sulut serta menopang program Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay guna menunjang pengembangan budaya serta pariwisata.
Ajang ini juga menjadi sarana strategis untuk mewujudkan dan memperkuat daya saing daerah di kancah nasional, serta melalui kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan pelestarian nilai-nilai budaya yang berakar pada kearifan lokal. (P-hdt)
