Eight children have been admitted to hospital since the outbreak emerged (BBC).
PRIORITAS, 20/6/25 (Prancis/Saint-Quentin): Seorang gadis berusia 12 tahun meninggal dunia dan tujuh anak lainnya dirawat di rumah sakit akibat wabah keracunan makanan parah yang terjadi di sekitar kota Saint-Quentin, Prancis utara.
Gejala mulai muncul sejak 12 Juni di wilayah sekitar Saint-Quentin, sebelah selatan Lille. Anak-anak yang terkena berusia antara 1 hingga 12 tahun dan langsung dilarikan ke rumah sakit dalam beberapa hari berikutnya.
Penyebab pasti wabah ini masih belum diketahui. Anak-anak tersebut tidak berasal dari kelompok yang sama. Gadis yang meninggal pada Senin menderita sindrom hemolitik uremik (HUS), kondisi langka yang menyebabkan gagal ginjal akut, sering kali dipicu oleh bakteri E.coli.
Kasus terbaru dilaporkan pada Rabu malam oleh otoritas kesehatan regional Hauts-de-France. Delapan anak dirawat dengan gejala pencernaan berat seperti diare berdarah, dan lima di antaranya mengalami HUS.
Tim medis sedang melakukan analisis biologis untuk mengidentifikasi jenis bakteri pada masing-masing kasus. Tidak ditemukan petunjuk bahwa para anak ini menyantap makanan bersama. Air keran setempat telah diuji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi dan digunakan sehari-hari.
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh keracunan makanan yang mengandung E.coli. Namun, karena keluarga anak-anak tersebut mendapatkan makanan dari berbagai sumber, pencarian asal kontaminasi menjadi lebih rumit.
Petugas keamanan pangan sedang menyelidiki kemungkinan daging terkontaminasi menjadi sumber penyebaran. Beberapa toko daging di Saint-Quentin tutup pada Kamis.
Salah satu pemilik toko menyebut seluruh stok daging, bumbu, dan marinasi miliknya telah diambil untuk pemeriksaan seperti dilansir dari BBC.
Otoritas kesehatan meminta orang tua lebih waspada dan menjaga kebersihan di rumah. Imbauan mencakup mencuci tangan secara rutin, membersihkan buah dan sayur, memasak daging hingga matang, serta memisahkan makanan mentah dan matang. (P-Gio R)