29.1 C
Jakarta
Tuesday, May 6, 2025

    Vietnam berminat tanam modal di Indonesia dalam bidang pembangunan 3.000 SPKLU

    Terkait

    PRIORITAS, 6/5/25 (Jakarta): Kementerian Investasi dan Hilirisasi bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan, saat ini banyak investor asing yang tertarik untuk ikut mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu bentuk minat investasi tersebut adalah dalam pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau tempat pengisian daya kendaraan listrik.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyebut, sejumlah investor dari luar negeri, termasuk dari Vietnam dan China, telah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi.

    “Yang ketemu saya yang sudah pasti itu dari Vietnam, sudah apply. Dari Vietnam ada, dari China ada beberapa,” ungkap Rosan yang juga chief executive officer Danantara, saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (6/5/25).

    Salah satu investor asal Vietnam yang berencana menanamkan modal untuk pembangunan SPKLU di Indonesia adalah perusahaan otomotif VinFast Auto Ltd. Perusahaan ini berencana membangun hingga 3.000 unit stasiun pengisian daya kendaraan listrik.

    Guna mempercepat proses pembangunan infrastruktur charging station oleh investor, Rosan menyatakan akan melakukan revisi terhadap peraturan pemerintah (PP). Namun, ia belum merinci lebih lanjut mengenai regulasi mana yang akan diubah.

    “Terakhir baru saja ketemu saya itu dari Vietnam. Dia mau bikin 3.000 charging station independen,” tutur Rosan.

    “Tapi kemudian kita harus merevisi ada peraturan PP-nya ya,” imbuhnya.

    Peningkatan dipengaruhi berbagai faktor

    Pada kesempatan itu, Rosan menyampaikan, realisasi investasi di Indonesia, khususnya dalam sektor ekosistem kendaraan listrik, menunjukkan tren peningkatan yang konsisten. Peningkatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.

    Pertama, Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat. Oleh karena itu, percepatan adopsi kendaraan listrik terus berkembang, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan pesat potensi pasar kendaraan listrik di dalam negeri.

    Kedua, Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah untuk mendukung produksi baterai kendaraan listrik, terutama nikel dan bauksit. Ketersediaan ini menjadi salah satu alasan utama yang menarik minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

    “Kita ketahui Indonesia ini sudah commit kepada dunia secara eksternal maupun internal ingin mencapai net zero emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat dibandingkan tahun 2060 dan kita sudah commit itu,” katanya terkait investasi SPKLU di Indonesia. (P-*r/Zamir A)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini