PRIORITAS, 9/8/25 (Makassar): Ustadz Das’ad Latif mengungkapkan rekeningnya diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lantaran tidak aktif selama tiga bulan, sehingga rencana pembangunan masjid terganggu.
Kedatangan Das’ad ke bank milik pemerintah semula bertujuan menarik tabungan untuk membayar besi dan semen. Namun, ia justru mendapati saldo di rekeningnya tak bisa diakses.
“Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk pembangunan masjid saya. Saya datang mengambil uang yang saya tabung di bank pemerintah. Ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama 3 bulan,” ungkapnya.
Pihak bank menjelaskan pemblokiran dilakukan sebagai bagian dari kebijakan PPATK untuk mencegah penyalahgunaan rekening tidur. Penjelasan itu membuat Das’ad mempertanyakan tujuan kampanye menabung yang selama ini digaungkan.
“Saya bingung kenapa diblokir. Alasannya katanya supaya menghindari hal-hal negatif. Setahu saya selalu diiklankan oleh negara ayo menabung, ayo menabung. Saya menabung, tapi kenapa diblokir,” keluhnya.
Menurutnya, masyarakat menabung agar uang tersimpan aman di bank. Ia menilai kebijakan ini justru mempersulit akses dana yang dibutuhkan.
“Uang ditaruh di bank memang untuk ditabung. Kalau diambil terus bolak–balik, lebih baik disimpan di dompet,” ucapnya.
Das’ad meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan yang dinilai meresahkan. Ia menekankan pentingnya membuat keputusan yang tidak membebani rakyat kecil.
“Saya harap pemerintah membuat keputusan yang elegan, tidak meresahkan masyarakat dan tidak menyusahkan rakyat kecil. Saya tahu niat ini bagus, niat pemblokiran rekening baik, tapi caranya tidak elegan,” katanya, seperti dikutip Beritaprioritas dari berbagai sumber.
Kritik juga ia sampaikan kepada pembuat kebijakan yang dianggap tidak berpijak pada kepentingan publik.
“Apa gunanya kalian sekolah tinggi-tinggi ke luar negeri, digaji oleh negara, bekerja mengelola keuangan masyarakat, lalu justru meresahkan masyarakat,” tandasnya. (P-Khalied M)
No Comments