PRIORITAS, 30/8/24 (Amerika Serikat): Petenis nomor tiga dunia Carlos Alcaraz tersingkir di babak kedua US Open.
Petenis 21 tahun itu secara mengejutkan takluk dari petenis Belanda Botic van de Zandschulp yang berada di peringkat ke-74 dengan skor 6-1, 7-5, 6-4.
Carlos Alcaraz mengatakan, dirinya berjuang melawan dirinya sendiri saat harus menelan kekalahan telak dari van de Zandschulp.
Alcaraz yang memenangi gelar Grand Slam pertamanya dari empat gelar di US Open pada 2022 saat ia meroket ke peringkat satu dunia, mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya ia merasa tidak mampu mengendalikan pertandingan.
“Hari ini saya bermain melawan lawan dan saya juga bermain melawan diri saya sendiri. Anda tahu, dalam pikiran saya. Maksud saya, banyak emosi yang tidak dapat saya kendalikan,” kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Jumat (30/8/24).
“Saya unggul dalam beberapa poin. Kemudian saya kehilangan beberapa poin. Saya terpuruk. Itu seperti naik turun dalam pikiran saya,” tambah petenis yang berusaha menjadi orang ketiga di era modern yang memenangi French Open, Wimbledon, dan US Open pada tahun yang sama.
Alcaraz mengakui bahwa van de Zandschulp mengejutkan dirinya dengan level permainannya.
“Dia tidak membuat banyak kesalahan yang saya kira akan dia lakukan. Jadi saya sedikit bingung. Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya, bagaimana menghadapinya,” ujar Alcaraz.
Dia mengakui tidak dapat meningkatkan level dirinya. “Saya pikir level saya tetap pada titik yang sama sepanjang pertandingan, dan itu tidak cukup untuk memenangi pertandingan atau memberi saya kesempatan untuk masuk ke pertandingan atau mencoba memberi diri saya peluang.”
Ia frustrasi karena belum menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Jadi saya harus memikirkannya, saya harus mempelajarinya.
Saya tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan. Saya harus memikirkannya dan mempelajarinya.” (P-/ANT/wr)— foto ilustrasi istimewa
