25.2 C
Jakarta
Friday, February 21, 2025

    Ups !!! Harga laptop naik gila-gilaan. Ternyata dipicu perang dagang AS-China

    Terkait

    PRIORITAS, 19/2/25 (Jakarta): Ya, belakangan harga laptop naik gila-gilaan. Dan ternyata, perang dagang yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump ke China serta negara-negara lain merupakan faktor pemicu kenaikan harga beberapa barang, termasuk laptop. Para analis memprediksi hampir semua komoditas mengalami lonjakan harga, namun para perusahaan selama ini enggan mengungkap angka kenaikannya.

    Informasi terkini yang diperoleh Beritaprioritas.com, Rabu (19/2/25), sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, dalam wawancara dengan Telegraph, CEO Acer, Jason Chen mengungkap kenaikan harga secara presisi. Ia mengatakan harga jual laptop di AS akan naik 10 persen.

    “Kami harus menyesuaikan harga ritel untuk konsumen dalam merefleksikan tarif. Kami pikir kemungkinan ada kenaikan harga 10% karena pajak impor,” ia menuturkan kepada Telegraph, dikutip dari PCWorld, Rabu (19/2/25).

    Ada kenaikan tarif impor

    Disebutkan, kenaikan 10 persen tarif impor untuk barang China yang diberlakukan Trump merupakan tambahan dari biaya impor dan sudah ada sebelumnya. Konsumen akan melihat kenaikan harga laptop Acer mulai Maret 2025 mendatang.

    Diketahui, Trump mengancam akan menaikkan impor barang dan komponen dari beberapa mitra dagang AS, termasuk sekutu dekat seperti Kanada, Meksiko, dan Taiwan. Acer sendiri merupakan perusahaan berbasis Taiwan.

    Kendati Chen memilih produksi berbasis AS sebagai alternatif, biaya tenaga kerja dan material akan menjadikan AS sebagai pengganti lini produksi yang buruk untuk hampir semua produk.

    Apalagi jika Trump menerapkan tarif pada bahan-bahan impor penting seperti baja dan aluminium, sehingga memperburuk biaya produksi di industri dalam negeri seperti mobil.

    Kendati pemerintahan Biden mencoba merangsang produksi chip dalam negeri dengan UU CHIPS, perlu waktu beberapa tahun sebelum peningkatan kapasitas pengecoran dapat ditingkatkan.

    Kini, mayoritas laptop dan perangkat elektronik dirakit di China. Beberapa nama kawakan yang memiliki fasilitas perakitan di China ialah Acer, Lenovo, Dell, Apple, Asus, dan HP.

    Dipastikan, semuanya akan menghadapi kenaikan tarif pada produk laptop akhir dan produk-produk lain. Asosiasi Teknologi Konsumen mengatakan, masyarakat AS harus membiasakan diri menghadapi kenaikan harga untuk komputer dan barang-barang elektronik lain selama kepemimpinan Trump empat tahun ke depan. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini