PRIORITAS, 21/6/25 (Minahasa Utara, Sulut): Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Pemkab Minut) mengalokasikan anggaran lebih dari Rp600 juta untuk program beasiswa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun anggaran 2025.
Hal ini disampaikan Bupati Minut, Joune Ganda, dalam percakapan dengan Beritaprioritas baru-baru ini. Bupati Joune Ganda mengatakan, program tersebut adalah langkah strategis Pemkab Minut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkup pemerintahan daerah itu.
“Kami memplot anggaran untuk beasiswa kepada ASN. Diharapkan, dapat dimanfaatkan oleh ASN kita untuk meningkatkan kualitas ilmu, yaitu dengan melakukan upgrade pendidikan,” ujar Bupati Joune Ganda.
Kebijakan ini juga, kata dia, sejalan dengan tantangan pembangunan SDM di Minahasa Utara.
Rincian belanja beasiswa tersebut meliputi:
Tugas Belajar S1: Rp83.250.000
Tugas Belajar S2: Rp477.000.000
Tugas Belajar S3: Rp63.300.000
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Provinsi Sulawesi Utara mencatat tingkat melek huruf 99,96% pada kelompok usia 15–59 tahun.
Untuk Kabupaten Minahasa Utara, data BPS Sulut menunjukkan tingkat buta huruf sebesar 0,13%, yang berarti angka melek huruf mencapai 99,87%. Namun, rata-rata lama sekolah masyarakat Minut masih berada pada kisaran 8-9 tahun, setara pendidikan SMP.
Hal ini menunjukkan perlunya dorongan serius untuk meningkatkan jenjang pendidikan, baik di kalangan masyarakat umum maupun ASN.
Dengan kinerja ASN yang semakin profesional, diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan publik, tetapi juga menjadi teladan, bahkan agen perubahan, dalam mendorong masyarakat melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Investasi jangka panjang
Secara terpisah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Minut, Carla Sigarlaki, menegaskan bahwa beasiswa ASN menjadi investasi jangka panjang bagi kualitas pelayanan publik.
“Ini merupakan bentuk investasi pemerintah daerah untuk peningkatan kualitas ASN. Harapannya, dengan pendidikan yang lebih tinggi, ASN bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional kepada masyarakat,” jelas Sigarlaki.
Melalui program ini, diharapkan para ASN Minut dapat menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat, sekaligus mendorong percepatan pembangunan daerah yang berbasis pada kualitas SDM. (P-Rudy Prantjis)