PRIORITAS, 3/3/25 (Jakarta): Ya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan, UMKM yang terlibat dalam pembangunan tiga juta rumah telah terkurasi dalam manajemen dan kompetensi teknis.
Maman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PKP untuk memastikan UMKM yang terlibat memenuhi standar dalam pembangunan rumah.
“Kami memastikan UMKM-UMKM yang terlibat nanti dalam program pembangunan tiga juta rumah tersebut memiliki kualifikasi, kualitas manajemen keuangan, operasi, dan teknisnya. Ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Kementerian Perumahan,” ucap Maman dalam keterangannya, Senin (3/3/25).
Maman menjelaskan dalam proses kurasi, Kementerian UMKM dan Kementerian PKP bekerja sama memilih UMKM yang dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Pengawasan akan diperketat
Ia juga menambahkan UMKM telah lama berperan dalam sektor ini, tetapi kali ini pengawasan akan diperketat, terutama bagi yang membutuhkan dukungan finansial.
“Di Kementerian Perumahan Rakyat kan memang keterlibatan UMKM itu kan sudah berjalan, itu kan memang sudah ada. Nanti kita sambil kita monitoring, mana-mana yang kira-kira UMKM yang perlu dapat support, misalnya masalah pembiayaan, isu masalah kualitas manajemen, dan lain sebagainya, itu juga masuk di situ,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri UMKM Helvy Moraza menyatakan, UMKM perlu berperan dalam program pembangunan tiga juta rumah masyarakat. Pernyataan ini merespons kepastian dari Menteri PKP Maruarar Sirait, yang menegaskan kontraktor dan penyedia bahan bangunan untuk program tersebut akan berasal dari UMKM setempat.
“Ya, sudah ngobrol dengan Pak Ara (Menteri PKP Mauarar) dan skemanya jelas, bahwa di mana pun proyek ini dibangun, UMKM lokal harus terlibat. Baik sebagai kontraktor maupun penyedia bahan bangunan,” tutur Wamen Helvy saat ditemui di SMESCO Indonesia, Jakarta, Jumat (20/2/25).
Selain itu, Helvy memastikan UMKM yang akan terlibat tapi memiliki kendala terkait pembiayaan akan dibantu pihaknya melalui Himpunan Bank Milik Negara. (P-*r/Zamir A)