PRIORITAS, 14/9/25 (Jakarta): Kebiasaan kelas menengah bikin sulit naik kelas meski pendapatan cukup stabil, menurut data terbaru. CEO Pineapple Money, Zach Larsen menyebut kelompok menengah sering berada di persimpangan antara hidup nyaman dan tuntutan finansial.
“Banyak dari mereka fokus pada rumah layak, kendaraan andal, pendidikan anak, serta tetap memprioritaskan tabungan pensiun dan asuransi,” ujar Larsen, seperti dikutip Beritaprioritas dari Beritasatu.com yang melansir Yahoo Finance, Minggu (14/9/25).
Data survei mengungkap kelas menengah memilih menabung saat mendapat penghasilan tambahan. Sementara itu, kelompok berpenghasilan rendah lebih memilih melunasi utang, dan kalangan kaya cenderung memperbesar investasi.
Tujuh pengeluaran kelas menengah:
Cicilan konsumtif
Rumah, mobil, dan pinjaman mahasiswa jadi tanggungan utama, berbeda dengan orang kaya yang berutang untuk aset produktif.
Gadget terbaru
Dorongan ikut tren membuat kelas menengah rajin mengganti gawai meski harus berutang.
Biaya pendidikan
Sekolah swasta dan kuliah jadi prioritas, tetapi jurusan yang kurang prospektif menambah beban keuangan jangka panjang.
Properti di pinggir kota
Rumah dengan cicilan panjang jadi pilihan, sedangkan orang kaya lebih banyak mengoleksi properti premium.
Mobil mahal cicilan panjang
Banyak memilih mobil Rp800 juta hingga Rp1 miliar dengan tenor tujuh sampai delapan tahun, sedangkan orang kaya membeli tunai.
Paket wisata dan hiburan
Traveling hemat dan konser tetap jadi rutinitas meski menyedot anggaran.
Peralatan dapur dan barang premium
Kelas menengah kerap membeli versi lebih mahal dari kebutuhan dasar, mulai dari peralatan rumah tangga hingga gawai. (P-Khalied M)
No Comments