PRIORITAS, 20/6/25 (Jakarta): Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah dengan tegas laporan yang menyebutkan, dirinya telah memberikan persetujuan untuk melakukan serangan militer terhadap Iran.
Trump bahkan mengamuk dan menyebut media The Wall Street Journal tidak mengetahui apa pun tentang apa yang dia pikirkan.
“The Wall Street Journal sama sekali tidak tahu apa yang saya pikirkan tentang Iran!” tulis Trump melalui akun resmi Truth Social miliknya, Kamis (19/6/25).
Walaupun Trump tidak secara jelas menyebutkan laporan yang dimaksud, pernyataannya diduga merujuk pada artikel dari Wall Street Journal (WSJ) yang terbit sehari sebelumnya.
Trump telah beri persetujuan
Artikel tersebut mengungkap, Trump telah memberikan persetujuan awal kepada para pejabat tinggi pemerintah AS untuk melancarkan serangan terhadap Iran, namun keputusan akhir belum dikeluarkan.
Menurut laporan The Wall Street Journal, target potensial dari serangan tersebut adalah fasilitas pengayaan uranium Fordo, yang terletak di bawah tanah dan tersembunyi jauh di dalam pegunungan Iran.
Demi menghancurkan fasilitas tersebut, Amerika Serikat diperkirakan perlu mengerahkan persenjataan paling kuat yang dimilikinya. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan akhir yang diambil.
Trump masih bimbang
Trump pun sempat mengatakan kepada para jurnalis, ia masih menimbang berbagai pilihan yang tersedia.
“Saya tidak berniat bertarung. Namun, jika pilihannya adalah bertarung atau mereka punya senjata nuklir, Anda harus lakukan apa yang harus Anda lakukan,” tuturnya, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (17/6/25).
Trump menambahkan, dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi akan membuat keputusan pada pekan depan.
Dalam laporan The Wall Street Journal, seorang narasumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, Trump berharap ancaman intervensi militer dari AS dapat digunakan sebagai alat tekanan diplomatik untuk mendorong Iran menghentikan program nuklirnya.
Situasi makin panas
Situasi ini semakin memanas seiring berlanjutnya serangan Israel terhadap Iran yang telah berlangsung selama tujuh hari tanpa ada indikasi akan mereda.
Konflik antara Iran dan Israel dimulai pada Jumat (13/6/2025) pekan lalu, ketika Israel meluncurkan serangan udara ke berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran. Sebagai respons, Teheran membalas dengan serangan rudal ke wilayah Israel.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel mencatat sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan Iran. Di sisi lain, media Iran melaporkan, 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang terluka akibat serangan udara Israel. (P-Zamir)