PRIORITAS, 10/4/25 (Jakarta): Informasi yang diperoleh Beritaprioritas.com, Kamis (10/4/25), menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per medio Januari 2025, 52,45 persen dari total jumlah penduduk miskin di Indonesia yang mencapai 24,06 juta orang, ternyata tinggal di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan data tingkat kemiskinan pada September 2024, jumlah penduduk miskin Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,46 basis poin dibandingkan dengan Maret 2024, yakni menjadi 8,57 persen dari sebelumnya 9,03 persen. Tingkat kemiskinan pada September 2024 ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah sensus BPS.
Ya, pencapaian tersebut merupakan pertama kalinya tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat menyentuh angka delapan persen, dimana sebelumnya selalu di atas sembilan persen.

Selanjutnya BPS menyebutkan, jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12,62 juta orang, atau sekitar 52,45 persen dari total penduduk miskin di Indonesia berlokasi di Pulau Jawa.
Pihak BPS menyimpulkan, fenomena tersebut terjadi bukan karena Pulau Jawa merupakan daerah dengan persentase penduduk miskin tertinggi. Melainkan, karena Pulau Jawa merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak.
Karena itu, secara jumlah, penduduk miskin pastinya akan berlokasi di daerah yang jumlah penduduknya besar. Sekitar 55,84 persen dari total penduduk Indonesia itu berlokasi di Pulau Jawa, sehingga tentunya normal jika jumlah penduduk miskin paling banyak ada di Pulau Jawa.
Secara presentasi, relatif rendah
Kendati begitu, berdasarkan tingkat kemiskinan, BPS mengungkapkan pula, Pulau Jawa justru memiliki angka kemiskinan yang relatif lebih rendah dibandingkan wilayah lain.
Sebab, persentase atau tingkat kemiskinan di Pulau Jawa bahkan hanya 8,05 persen, atau lebih rendah daripada rata-rata nasional yang mencapai 8,57 persen.
Dalam kaitan ini, patut dibedakan antara jumlah dengan persentase. Karena persentasenya kecil, 8,05 persen, artinya hanya ada delapan penduduk miskin di Pulau Jawa dari setiap 100 penduduk.
BPS juga mengatakan, persentase penduduk miskin di Pulau Jawa mengalami penurunan pada September 2024 dibandingkan Maret 2024, yakni menjadi 8,05 persen dari sebelumnya 8,48 persen.

Lalu, karena jumlah penduduk Pulau Jawa juga besar, penurunan dari 8,48 persen menjadi 8,05 persen, atau turun sebesar 0,43 persen basis poin, dan ini juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan kemiskinan pada tingkat nasional.
Sedangkan wilayah dengan konsentrasi penduduk miskin tertinggi kedua ialah Pulau Sumatera dengan jumlah 5,25 juta orang atau 21,82 persen dari total penduduk miskin di Indonesia.
Jumlah penduduk miskin turun
BPS selanjutnya mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 tercatat sebanyak 24,06 juta orang, atau turun sebanyak 1,16 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024.
Ini menunjukkan, tingkat kemiskinan pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 0,46 basis poin dibandingkan dengan Maret 2024, yakni menjadi 8,57 persen dari sebelumnya 9,03 persen.
Artinya, tingkat kemiskinan pada September 2024 merupakan yang terendah sepanjang sejarah sensus BPS. Pencapaian tersebut merupakan pertama kalinya tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat menyentuh angka delapan persen, dimana sebelumnya selalu di atas sembilan persen. (P-*r/Selvijn R)