PRIORITAS, 21/6/24 (Surabaya): Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat menghadiri acara Investor Daily Roundtable di Surabaya, Jumat (21/6/24), mengatakan, PT Freeport Indonesia telah membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur.
Dia memastikan, pada akhir Desember ini akan segera dibangun pula precious metal refinery untuk memurnikan emas, perak, dan beberapa logam lainnya termasuk tembaga.
Dikatakan, kehadiran fasilitas produksi tersebut akan mendongkrak perekonomian Jawa Timur.
“Itu jumlah emasnya kira-kira antara 50 sampai 60 ton pertahun. Jadi nanti di Jawa Timur ini akan ada produksi emas sekitar 50 sampai 60 ton per tahun, di samping tembaga,” kata Tony.
Katoda tembaga untuk bikin ribuan pesawat
Tony selanjutnya mengatakan, selain emas dan perak, smelter di Jawa Timur ini juga akan mampu memproduksi katoda tembaga hingga satu juta ton per tahun.
Disebutnya, satu juta ton katoda tembaga tersebut, jika untuk membuat pesawat A 380, kata Tony, itu bisa menghasilkan sebanyak delapan ribu unit pesawat.
“Itu produksi Freeport Indonesia produksi katoda tembaga dalam satu tahun, dan bisa membangun solar panel 200 giga watts,,” ungkap Tony.
Lima besar penghasil tembaga dunia
Tony juga mengungkapkan, dengan beroperasinya smelter milik PT Freeport Indonesia di Gersik ini, Indonesia akan menjadi salah satu negara penghasil produksi tembaga terbanyak di dunia.
Yakni, dikatakan, setara dengan produksi tembaga milik Rusia, dan berada di urutan terbesar ke lima dunia.
Produsen tembaga terbesar dunia saat ini ialah China dengan produksi 12 juta ton per tahun. Diikuti Chili dengan produksi dua juta ton per tahun, Kongo sebanyak 1,9 juta ton per tahun, dan Jepang sebanyak 1,5 juta ton per tahun. (P-INV/jr) — foto ilustrasi istimewa