34.2 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

    Tips psikologi: Jangan pernah cerita lima persoalan ini ke orang lain

    Terkait

    PRIORITAS, 16/11/24 (Jakarta): Salah satu cara yang baik membangun hubungan, ialah berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu tahan untuk diri sendiri.

    Ada tips psikologi yang menyebutkan, beberapa informasi sebaiknya tidak kamu ceritakan karena bersifat pribadi dan bisa berdampak negatif jika dibagikan.

    Seperti dilansir CNBCIndonesia.com dari Expert Editor, berikut ini lima hal yang sebaiknya tidak kamu ceritakan ke orang lain.

    1. Kebencian di masa lalu

    Ya, semua orang pasti pernah terluka dan dikecewakan di masa lalu, tapi menceritakan hal ini pada orang lain bukanlah ide yang baik. Berbagi perasaan benci di masa lalu akan membuat kamu terlihat negatif dan membuat kamu seakan masih terjebak di masa lalu.

    Sebab, ini bukan tentang melupakan kenyataan tentang apa yang sudah terjadi, tapi tentang berfokus pada masa sekarang dan masa depan. Selain itu, menceritakan kebencian yang kamu rasakan di masa lalu juga bisa membuat kamu dianggap sebagai orang yang suka mengeluh. Hal ini bisa membuat kamu dijauhkan oleh orang lain.

    2. Kondisi finansial

    Dengan menceritakan kondisi finansial, bisa menyebabkan penilaian dan perbandingan yang tidak perlu. Hal ini bisa menimbulkan ketegangan, kecemburuan, atau kecanggungan, bahkan dengan niat yang baik sekalipun. Meski penting untuk terbuka tentang literasi keuangan, mengungkapkan informasi keuangan pribadi yang terperinci ialah sesuatu yang harus dilakukan dengan hati-hati.

    3. Rahasia pribadi

    Satu hal lagi, Psikolog mengungkapkan, begitu sebuah rahasia terbongkar, rahasia itu tidak akan pernah bisa ditarik kembali. Tergantung pada sifat rahasia dan reaksi orang yang kamu beri tahu, hal ini bisa menimbulkan perasaan menyesal, cemas, bahkan malu.

    Tegasnya, membagikan rahasia pribadi juga membebani orang yang kamu beri tahu, lho! Mereka mungkin merasa berkewajiban untuk menyimpan rahasia kamu, yang bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan.

    4. Tujuan hidup

    Ya, di saat kamu menceritakan tujuan hidup kamu dengan orang lain, hal ini akan menciptakan rasa pencapaian yang prematur. Ini karena pujian dan validasi yang kamu terima atas ambisi kamu bisa menipu otak yang membuat kamu merasa seolah-olah telah mencapainya.

    Di samping itu, berbagi tujuan hidup kamu bisa membuat tujuan tersebut menjadi sasaran pengawasan dan pendapat orang lain, yang bisa menghalangi atau mengalihkan kamu dari jalur yang sebenarnya.

    5. Perbuatan baik

    Dengan menceritakan kebaikan yang kamu lakukan bisa menimbulkan persepsi ketidaktulusan atau keinginan untuk diakui. Kamu mungkin merasa, kamu berbuat baik bukan demi menolong orang lain, tapi demi pengakuan. Kepuasan yang diperoleh dari melakukan perbuatan baik sering kali berasal dari kepuasan pribadi yang ditimbulkannya, bukan pujian dari luar.

    Nah, meskipun berbagi cerita bisa menjadi cara yang baik untuk berhubungan, ada beberapa hal yang sebaiknya tetap disimpan untuk diri sendiri. Memahami batasan dalam berbagi informasi pribadi adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan hubungan yang sehat. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -

    Terkini