PRIORITAS, 28/7/25 (Manila): Tiga badai tropis secara beruntun melanda sebagian besar wilayah Filipina dalam sepekan terakhir ini. Badai dahsyat itu menimbulkan curah hujan lebat dan tanah longsor serta banjir, sehingga 31 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
“Jumlah kematian yang dilaporkan akibat dampak gabungan dari musim barat daya (habagat) dan siklon tropis Crising, Dante, dan Emong, telah meningkat menjadi 31 orang”, demikian data terbaru dari Dewan Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana (NDRRMC) Filipina.
Seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ABS-CBN, hari Senin (28/7/25), dari total tersebut, sebanyak 13 orang telah terkonfirmasi, sementara 18 masih menjalani verifikasi.
Jumlah kematian tertinggi tercatat di Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) dengan sembilan kematian, diikuti Wilayah 3 dengan dua kematian, dan masing-masing satu dari Wilayah 10 dan Wilayah Caraga.
NDRRMC juga melaporkan total 1.628.867 keluarga, atau 5.891.952 individu, terkena dampak di 17 wilayah dan 70 provinsi di Filipina.
Kerusakan infrastruktur mencapai 5.654.314.436,99 peso, sementara kerugian di sektor pertanian diperkirakan mencapai 766.060.244,13 Peso.
Harus siap adaptasi
Sebanyak 186 kota di seluruh negeri telah menyatakan keadaan bencana.
Semua kegiatan sekolah dan kantor pemerintah dibatalkan minggu lalu di tengah hujan lebat di Luzon.
Presiden Fiipina, Ferdinand Marcos Jr., mengatakan banyaknya badai yang menerjang negara itu dalam satu pekan, pertanda telah terjadi perubahan iklim.
Itu berarti warga Filipina perlu memikirkan cara agar siap beradaptasi dengan “kenormalan baru”.
“Ini bukan lagi situasi yang luar biasa… Ini akan menjadi hidup kita, apa pun yang kita lakukan,” ujarnya dalam pengarahan kabinet yang disiarkan televisi.
Ia menambahkan negara harus merencanakan penanganan bencana alam jangka panjang.
“Sejauh yang kita ketahui, beginilah keadaannya akan berlangsung selama… beberapa dekade mendatang, jadi mari kita bersiap saja,” katanya.
“Kita harus memahami bahwa iklim telah berubah, pola hujan telah berubah,” tambahnya, sambil menunjuk banjir dahsyat yang baru-baru ini terjadi di negara bagian Texas, Amerika Serikat.
Biro cuaca mengatakan beberapa daerah di Filipina akan terus mengalami hujan lebat, karena angin muson barat daya, sementara badai tropis parah lainnya, “Krosa”, juga sedang dipantau.(P-Jeffry W)