PRIORITAS, 21/5/25 (Jakarta): Advis dokter, untuk menjaga kesehatan tubuh, perlu tidur malam yang cukup. Tetapi, tahukah Anda tidur terlalu lama juga bisa berdampak negatif?
Sejumlah penelitian menunjukkan, kebiasaan tidur berlebihan dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, hingga meningkatkan risiko kematian dini.
Penyebab tidur terlalu lama
Ternyata, untuk sebagian orang, tidur berlebihan bisa disebabkan oleh kondisi medis yang disebut hipersomnia. Yaitu gangguan tidur yang membuat penderitanya merasa sangat mengantuk sepanjang hari, meskipun sudah tidur cukup lama di malam hari. Gejala yang biasanya muncul meliputi kecemasan, kelelahan, dan gangguan daya ingat.
Di samping itu, ada juga gangguan seperti sleep apnea obstruktif, kondisi di mana seseorang berhenti bernapas sesaat saat tidur yang dapat mengganggu kualitas tidur. Sehingga tubuh merasa kurang istirahat dan membutuhkan waktu tidur lebih lama.
Sebagaimana dilansir WebMD, beberapa penyebab lain dari kebiasaan tidur terlalu lama antara lain:
- Konsumsi alkohol atau obat resep tertentu
- Gangguan kesehatan mental seperti depresi
- Kebiasaan pribadi yang mana orang memang cenderung suka tidur lama
Bagaimana dianggap tidur terlalu lama
Sebetulnya, kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tergantung usia, kondisi tubuh, dan gaya hidup. Namun secara umum, orang dewasa dianjurkan untuk tidur antara tujuh hingga sembilan jam per malam. Jika seseorang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam secara rutin, kondisi ini bisa dikategorikan sebagai oversleeping.
Dampak negatif tidur berlebihan
Nah, tidur terlalu lama bukan hanya membuat tubuh terasa lemas, tapi juga berpotensi menimbulkan sejumlah masalah kesehatan berikut:
1. Diabetes
Ada penelitian menunjukkan, tidur berlebihan sama seperti kurang tidur yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
2. Obesitas
Sementara itu, orang yang tidur 9-10 jam per malam memiliki risiko 21 persen lebih tinggi mengalami obesitas dibanding mereka yang tidur 7-8 jam, meskipun pola makan dan aktivitas fisik sudah diperhitungkan.
3. Sakit kepala
Ketika tidur lebih lama dari biasanya, terutama saat akhir pekan atau libur, bisa memicu sakit kepala karena mengganggu kadar serotonin dalam otak.
4. Sakit punggung
Selanjutnya, tidur terlalu lama dapat memperparah nyeri punggung. Saat ini, para ahli justru menyarankan untuk tetap aktif dan tidak beristirahat total jika mengalami sakit punggung.
5. Depresi
Ada sekitar 15 persen penderita depresi cenderung tidur berlebihan. Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memperparah kondisi mereka karena ritme tidur yang tidak teratur menghambat proses pemulihan.
6. Penyakit jantung
Terungkap, sebuah studi yang melibatkan 72.000 wanita menemukan, mereka yang tidur 9-11 jam per malam memiliki risiko 38 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibanding mereka yang tidur delapan jam.
7. Risiko kematian dini
Selain itu, beberapa studi menemukan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam per malam memiliki angka kematian lebih tinggi. Meskipun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, kondisi seperti depresi dan status sosial ekonomi rendah diduga turut berpengaruh.
Tips agar tidur cukup
Karena itu, jika Anda merasa sering tidur lebih dari sembilan jam per malam, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencari tahu penyebabnya. Jika dipicu oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, sebaiknya penggunaan dikurangi sesuai arahan medis. Jika penyebabnya ialah kondisi kesehatan tertentu, penanganan medis bisa membantu mengatur ulang pola tidur Anda.
Demi menjaga kualitas tidur tetap optimal, berikut beberapa tips kebiasaan tidur sehat (sleep hygiene) yang bisa Anda terapkan:
- Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari
- Hindari konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur
- Lakukan olahraga secara rutin
- Ciptakan suasana kamar yang nyaman, tenang, dan minim gangguan. Semoga bermanfaat!!! (P-*r/se)