26.7 C
Jakarta
Saturday, May 31, 2025

    Teka-teki kasus pembacokan pegawai Kejagung di Depok, motifnya belum jelas

    Terkait

    PRIORITAS, 28/5/25 (Kota Depok): Suasana pagi pada Sabtu (24/5/25) pukul 02.30 WIB dini hari di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, masih terasa sunyi saat DSK, seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung), menjadi korban penyerangan brutal. Dari kabar yang beredar, insiden itu tak hanya menyisakan luka fisik, tapi juga meninggalkan teka-teki yang kini tengah diusut tuntas polisi.

    Delapan saksi sudah diperiksa untuk membuka tabir kejadian yang menimpa pria yang bekerja di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejagung ini. Mereka adalah pedagang dan warga sekitar lokasi kejadian, termasuk orang yang menolong DSK setelah insiden nahas itu.

    “Sudah delapan saksi (diperiksa). Tujuh orang itu pedagang atau orang yang di sekitar TKP, kemudian ada orang yang membantu (korban) pada saat pasca peristiwa hingga sampai ke rumah sakit,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso kepada wartawan, Rabu (28/5/25).

    Disebutkan, pemeriksaan terhadap korban baru dilakukan malam hari sebelum para saksi. Polisi pun masih belum menemukan motif jelas dari serangan ini, yang membuat publik bertanya-tanya.

    “Kalau untuk masalah, korban tidak ada menyampaikan apa-apa begitu. Juga kami dapatkan informasi dari saksi lain bahwa di lingkungan korban terkenal baik, tidak ada problem,” jelas Bambang.

    Polisi pun tak dibantu rekaman kamera CCTV di sekitar tempat kejadian. Upaya pencarian hingga radius lima kilometer tak membuahkan hasil yang berarti.

    “Untuk di lokasi sendiri belum ada CCTV yang nge-cover tempat kejadian perkara,” terang Bambang, dilansir dari Kompas.com.

    Malam itu, setelah bekerja dan berhenti sejenak berteduh minum kopi karena hujan, DSK memulai perjalanan pulangnya. Tak lama kemudian, dua pria berboncengan motor menghadangnya dengan suara mengancam dan senjata tajam.

    “Kurang lebih satu km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat saudara DSK dan sambil berteriak ‘sikat’ mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DSK,” ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar, Selasa (27/5/25).

    Harli menuturkan, dengan cepat pelaku mengucapkan kata-kata umpatan sebelum meninggalkan lokasi. “Dan sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu’ dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali saudara DSK,” tambah Harli.

    DSK dibawa ke rumah sakit, luka berat mengharuskannya menjalani operasi. Di perjalanan, dia bahkan sempat melihat dua sosok yang mengawasi gerak-geriknya, menambah misteri yang menyelimuti kasus ini.

    “Akibat dari tindak pidana tersebut, saudara DSK menderita luka berat di pergelangan tangan kanan, dengan diagnosis sementara urat kelingking kanan saudara DSK putus dan tidak bisa lagi digerakkan,” jelas Harli.

    Tragedi ini belum tuntas. Polisi terus bekerja mengungkap siapa dan apa motif di balik serangan ini. Sementara itu, DSK harus menghadapi konsekuensi fisik dan psikologis dari peristiwa tragis yang menimpanya. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini