PRIORITAS, 8/10/24 (New York, AS): Kasus konspirasi di kalangan artis musik Amerika Serikat yang melibatkan musisi, produser dan penyanyi P Diddy, belakangan menjadi topik pembicaraan hangat, bukan hanya di Amerika tapi juga di dunia.
Bagaimana tidak, skandal ini telah membuat P Diddy yang juga dikenal dengan nama Sean Combs dan Puff Daddy itu ditangkap polisi di kediamannya pada 16 September 2024 lalu. Diddy didakwa dalam kasus atau skandal terkait kekerasan seksual, pemerasan, penipuan, narkotika, dan prostitusi ilegal. Ia terancam hukuman seumur hidup.
Sejak penangkapan itu, cerita-cerita seputar ulah rapper tersebut bermunculan. Salah satunya cerita soal Taylor Swift. Megabintang industri musik pop dunia itu, akhir-akhir ini muncul dalam pembicaraan terkait kasus Sean Combs alias P Diddy. Pasalnya, penyanyi bernama lengkap Taylor Alison Swift yang baru saja dinobatkan sebagai Musisi Perempuan Terkaya di Dunia ini, diduga hampir menjadi korban skandal P Diddy.
Dugaan ini mencuat setelah Diddy ditangkap di kediamannya pada 16 September yang lalu. Diddy dianggap menjadikan para artis populer yang menjadi anggota dalam kelompok rahasianya, diduga menjadi korban dalam kasus tersebut. Kasus ini dilakukan dalam ajang pesta yang diadakan secara rutin oleh Diddy di kediamannya.
Pesta yang dinamakan “White Party” atau “Freaks off” diduga diselubungi pesta seks yang mencekam dan disertai pemerkosaan serta pemakaian obat-obatan terlarang. Diddy juga dilaporkan terkait temuan banyaknya kamera yang terpasang secara tersembunyi dan diduga untuk merekam aksi pestanya itu. Nantinya rekaman itu akan digunakan secara pribadi oleh Diddy sebagai alat ancaman atau pemerasan kepada sang korban.
Artis besar seperti Taylor Swift juga tak luput dari perhatian dirinya beserta orang-orang di balik aksinya. Jay Z dan Beyonce dianggap sosok terdekat di balik aksi kriminal yang dilakukan Diddy tersebut.
Bahkan saat ini muncul konspirasi mengenai aksi Kanye West yang dianggap menyelamatkan Taylor Swift dengan merebut mikrofonnya dalam ajang MTV Video Music Awards 2009 pada 13 September 2009, di Radio City Music Hall, New York City, AS.
Taylor Swift yang saat itu sedang menyampaikan pidato usai meraih penghargaan video wanita terbaik ini dihampiri Kanye West yang langsung merebut mikrofonnya seraya berkata jika Beyonce juga memiliki video terbaik sepanjang masa.

Kala itu Taylor Swift yang merupakan pendatang baru, berhasil mengalahkan unggulan lain, yaitu Beyonce, Katy Perry, Kelly Clarkson, Lady Gaga, dan P!NK.
Banyak yang beranggapan, jika Kanye West tidak melakukan tindakan yang memalukan Taylor Swift, Beyonce bisa cemburu dan merasa dikalahkan, lalu menjadikan Taylor Swift sebagai korban antek-antek P Diddy berikutnya. Hal tersebut akan berakibat buruk bagi nasib pelantun “Back to December” ini.

Hal ini serupa dengan yang dialami mendiang penyanyi Aaliyah yang saat itu sedang berada di puncak kariernya namun harus berakhir tragis dengan kematian. Aaliyah meninggal dalam kecelakaan pesawat yang dicurigai bahwa hal itu sudah direncanakan.
Pasalnya, saat itu popularitas Aaliyah dirasa melampaui Beyonce. Dirinya pun diduga menolak ajakan P Diddy untuk bergabung dengan kelompoknya dalam acara pesta yang diadakan.
Tak hanya Aaliyah, hal serupa juga dialami Left Eye yang juga meninggal akibat kecelakaan saat berada di puncak karier. Kecelakaan itu juga dianggap janggal dan diduga sudah direncanakan.
Oleh karena itulah, saat ini banyak yang beranggapan bahwa Taylor Swift riskan mengalami hal yang sama dan menjadi salah satu korban kelompok kelam P Diddy. Itu membuat tindakan yang dilakukan Kanye West saat itu dianggap sebagai upaya terselubung dalam menyelamatkan karier dan hidup Taylor Swift. (P-ht)