Wali kota Andrei Angouw saat beri sambutan dalam acara yang digelar Presidium BKSAUA Manado.
PRIORITAS, 21/8/25 (Manado):
Wali Kota Andrei Angouw menegaskan bahwa semangat kemerdekaan ke-80 harus menjadi momentum memperkuat nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Indonesia adalah negara yang beragama, tapi bukan negara agama. Ini harus kita pahami bersama, agar kehidupan berbangsa tetap harmonis dan damai,” tegas Andrei.
Demikian diungkapkan Wali Kota Manado dalam tatap muka antara Pemerintah Kota Manado, Kapolres Manado, Dandim 1309 Manado, serta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda lintas agama se-Kota Manado berlangsung di Grand Kawanua, Kecamatan Mapanget, Rabu (21/8/2025).
Wali Kota Manado memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan yang sudah memasuki tahun ke-10 ini.
Wali Kota menegaskan semangat kemerdekaan ke-80 harus menjadi momentum memperkuat nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Wali Kota Andrei juga mengajak para tokoh agama untuk terus membangun komunikasi intensif dengan jemaat, umat, dan masyarakat luas, sehingga kondusivitas di Manado bisa tetap terjaga.
Dia mengingatkan, potensi gangguan keamanan masih ada, mulai dari kepemilikan senjata tajam hingga kasus kriminal yang sempat terjadi akhir-akhir ini.
“Hal-hal seperti ini harus kita waspadai dan cegah bersama, agar keamanan kota tidak terganggu,” ujarnya.
“Dengan komunikasi yang baik, kita bisa menciptakan Manado yang aman, damai, dan penuh toleransi,” tutup Andrei.
Sebelumnya Ketua Presidium BKSAUA Kota Manado, Pdt. Judi Tunari M.Teol, menegaskan pentingnya kebersamaan lintas agama dalam menjaga persatuan bangsa.
Dikutip dari Beritamanado, turut hadir Kapolres Manado bersama jajaran, Asisten I Pemkot Manado Julises Oehlers S.H, Camat Mapanget Deysi Kalalo, Kapolsek Mapanget, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pemuda lintas agama. (P-*/wr).