PRIORITAS, 2/7/25 (Jakarta): Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50 persen hingga Juni 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar stabil.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan suku bunga ini diarahkan untuk menjaga inflasi sesuai sasaran jangka menengah.
“Ke depan, BI akan terus mencermati ruang penurunan BI-Rate guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan inflasi sesuai sasarannya dan stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya,” ujar Perry dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Gubernur BI di Jakarta, Selasa (1/7/25).
Sepanjang tahun berjalan, BI sudah menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali. Penurunan dilakukan pada Januari dan Mei 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin.
Penyesuaian ini menurunkan BI-Rate dari sebelumnya 6,00 persen menjadi 5,75 persen, lalu turun lagi ke 5,50 persen. Kebijakan itu dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik.
Pada Juni 2025, BI memutuskan tidak menurunkan kembali suku bunga acuan. BI memilih bertahan karena risiko ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi.
“Keputusan itu konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry, seperti dikutip Beritaprioritas dari Antara.
Suku bunga deposit facility saat ini berada di level 4,75 persen. Sementara itu, suku bunga lending facility tercatat sebesar 6,25 persen.
Langkah ini ditempuh sebagai strategi menjaga daya beli masyarakat tanpa memicu lonjakan harga. Stabilitas sektor moneter dan nilai tukar tetap menjadi prioritas kebijakan BI.
Inflasi tetap terjaga
Badan Pusat Statistik (BPS) turut merilis data inflasi terkini. Inflasi tahunan pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,87 persen secara year-on-year (yoy).
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2025 berada di angka 108,27. Angka ini mencerminkan tekanan harga yang relatif stabil sepanjang semester pertama tahun ini.
Target inflasi 2025 dan 2026 tetap dipatok di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen. BI mengacu pada proyeksi makro dan dinamika global yang terus dipantau secara berkala.
Sejumlah analis menilai ruang pelonggaran suku bunga masih terbuka. Namun, BI akan tetap berhati-hati agar tidak mengganggu kestabilan moneter yang telah dibangun. (P-Khalied Malvino)