32.5 C
Jakarta
Saturday, June 14, 2025

    Sudah didukung lima kabupaten, Provinsi Minahasa siap dibentuk

    Terkait

    PRIORITAS, 10/6/25 (Manado): Komite Perjuangan Provinsi Minahasa (KPPM) terus menggalang dukungan dan mengintensifkan rencana pembentukan Provinsi Minahasa. Lima kabupaten sudah menyatakan kesiapan bergabung dalam provinsi baru ini (dimekarkan dari provinsi induk, Provinsi Sulawesi Utara).

    Mereka sepakat, Suku Minahasa memiliki budaya, bahasa, dan tradisi unik dan kaya yang telah memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam perjuangan kemerdekaan.

    Suku Minahasa memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan pengaruh dari berbagai budaya dan agama. Mereka telah menjadi bagian dari berbagai kerajaan dan penjajahan, termasuk Kerajaan Bolaang Mongondow dan penjajahan Belanda. Kendati begitu, Suku Minahasa dikenal karena keberanian dan kekuatan mereka dalam melawan penjajahan Belanda.

    Di samping itu, Suku Minahasa memiliki budaya yang kaya, termasuk seni, musik, dan tarian tradisional. Mereka memiliki bahasa sendiri, yakni Tombulu, Tondano/Toulour, Tonsawang, Tonsea, Tountemboan, Bantik dan lain-lain. Juga memiliki tradisi yang kuat, seperti upacara adat dan perayaan tradisional.

    Selanjutnya, daerah di kawasan Minahasa memiliki perekonomian yang beragam, termasuk pertanian, perikanan, dan perdagangan serta potensi wisata besar, dengan keindahan alam dan budaya yang unik.

    Suku ini telah memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka telah menjadi bagian dari berbagai gerakan perjuangan, termasuk gerakan kemerdekaan Indonesia.

    Entitas otonom dan Berdikari

    Bertolak dari aneka potensi itu, KPPM meyakini, sudah saatnya Minahasa ‘diteguhkan’ dalam provinsi tersendiri, sebagai sebuah entitas yang otonom dan berdikari.

    “Jika mengacu pada Undang undang RI Nomor 23 tahun 2014 tentang Daerah Otonom dan Pemekaran, persyaratan dasar untuk menjadi provinsi tersendiri sudah dipenuhi Provinsi Minahasa,” ujar Harry V Runtuwene dan Paul Anthoni Parera, Ketua serta Sekretaris KPPM.

    Mereka menyebut, diangkatnya kembali upaya pembentukan Provinsi Minahasa ini sebagai kelanjutan dari kerinduan para tokoh Minahasa, baik diaspora maupun yang bermukim di tanah kelahirannya.

    Harry dan Paul menyentil gagasan almarhum Gubernur Sinyo Harry Sarundajang (SHS) dan tokoh budaya Minahasa Bert Supit pada awal dekade 2000-an. “Jadi (Provinsi Minahasa) ini sudah lama dicetuskan para tokoh dan KPPM menghidupkan lagi,” ungkap keduanya

    “Melalui KPPM ini kami mengajak seluruh masyarakat Minahasa di manapun, mari Torang berjuang bersama agar identitas dan integritas Suku Minahasa tetap utuh dan sebagai lambang pemersatu,” pinta Harry dan Paul menambahkan.

    Dikatakan, Undang Undang No 23 Tahun 2014 yang menjadi syarat dasar pembentukan Provinsi Minahasa sudah terpenuhi yaitu lima kabupaten/kota.

    Beberapa tokoh dan para tetua di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kota Tomohon, sudah ditemui dan menyatakan kesiapannya bergabung.

    “Kami terus melakukan pertemuan melalui sosialisasi dengan para tokoh di lima wilayah itu yang kesimpulan dukungannya akan dituangkan dalam suatu rumusan yang nantinya diajukan ke DPRD Provinsi,” papar Harry dan Paul lagi.

    Selain keduanya, para penggagas pembentukan Provinsi Minahasa ialah Apolos D Manoppo, Selpius Kandou, Rio Lembong, Daniel Walasendow, Benny Pangemanan, Willy Sumolang, Yohanes Tentero, George Tiwow, Resovelty Kapoh, Ventje Mamuaya, Tonny Rengkung, Marco Nangka, dan Deky Geruh.

    KPPM meyakini dengan terbentuknya Provinsi Minahasa, masyarakat di kawasan ini akan lebih sejahtera. “Minahasa adalah Torang pe identitas sesungguhnya. Mari Torang wujudkan itu,” tegas para penggagas KPPM. (P-Deky Geruh)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini