25.6 C
Jakarta
Sunday, February 23, 2025

    Smelter nikel PT GNI di Morowali Utara nyaris gulung tikar, buntut perusahaan induknya di China bangkrut

    Terkait

    PRIORITAS, 22/2/25 (Jakarta): Perusahaan PMA Smelter Nikel PT GNI  (Gunbuster Nickel Industry) milik taipan asal China, Tony Zhou Yuan, di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dikabarkan nyaris gulung tikar. Itu terjadi sebagai buntut perusahaan induknya yang ada di China, Jiangsu Delong Nickel Industry, bangkrut.

    Bloomberg edisi Jumat (21/2/25) yang dilansir Beritapriorotas.com hari ini, Sabtu (22/2/25) menyebutkan, beberapa bulan terakhir Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd (induk PT GNI) mengalami masalah serius.

    Seiring dengan hal tersebut, PT GNI yang juga salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Sulawesi Tengah, dilaporkan telah menunda pembayaran kepada pemasok nikel lokal hingga tidak mendapatkan biji nikel.

    Parahnya, dengan situasi tersebut, industri nikel milik GNI dikabarkan kemungkinan akan segera dihentikan produksinya jika masalah ini terus berlangsung.

    Tidak hanya permasalahan induk usaha saja, harga nikel global yang turun sejak akhir tahun 2022, membuat produksi bijih nikel di Indonesia diperketat selama setahun terkahir, dibanding waktu sebelumnya.

    Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PT GNI, yang berafiliasi dengan raksasa baja tahan karat Jiangsu Delong Nickel Industry Co, telah menunda pembayaran kepada pemasok energi lokal. Oleh karenanya tidak dapat memperoleh bijih nikel lagi.

    Smelter PT GNI kemungkinan segera menghentikan produksinya jika situasi ini terus berlanjut, kata orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya. Sementara itu, PT GNI tidak membalas email permintaan tanggapan dari Bloomberg.

    Adapun, PT GNI telah menutup hampir semua jalur produksinya. Tinggal ada beberapa dari lebih 20 jalur produksinya sejak awal tahun. Sekelompok pejabat pemerintah dan pengacara China yang ditunjuk oleh pengadilan di Xiangshui, Provinsi Jiangsu, telah mengambil alih firma tersebut sebagai bagian dari proses restrukturisasi Delong.

    PT GNI merupakan perusahan penanaman modal asing (PMA) yang dimiliki oleh pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan. PT GNI yang berdiri sejak 2019 memiliki 24 jalur produksi yang menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace. Fasilitas pengolahan milik GNI disebut-sebut memiliki nilai investasi sebesar Rp42,9 triliun.

    Total kapasitas produksi GNI mencapai 1,8 juta ton feronikel per tahun dan input bijih nikel sebanyak 21,6 juta ton.

    Diresmikan Presiden ke-7 RI

    Smelter GNI di Morowali diresmikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pada 27 Desember 2021. Peresmian smelter nikel ini sejalan dengan komitmen pemerintah saat itu untuk menghentikan ekspor bijih nikel dan mendorong hilirisasi industri.

    GNI menandai beroperasinya kawasan industri dalam kawasan milik Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI). Kawasan ini merupakan pusat industri nikel di Morowali yang juga dikelola PMA asal China dengan luas lahan mencapai 1.907 hektare plus ditunjang fasilitas pelabuhan.

    Adapun, induk GNI, Jiangsu Delong, diketahui memiliki sejumlah unit bisnis smelter nikel dan pabrik stainless steel di Indonesia, seperti PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel di Konawe, Sulawesi Tenggara, serta Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali, Sulawesi Tengah.

    Jiangsu Delong milik taipan Dai Guofang merupakan salah satu investor awal di industri peleburan nikel di Indonesia. Delong dipaksa untuk melakukan restrukturisasi oleh pengadilan China tahun lalu.

    Bisnisnya telah menderita akibat perlambatan ekonomi China dan persaingan ketat dari Tsingshan Holding Group, yang juga memiliki operasi besar di Indonesia. (P-Elkana L)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini