PRIORITAS, 2/10/24 (Timor Tengah Selatan, NTT): Saat ini dilaporkan, situasi di Lebanon semakin memburuk, pasca perseteruan Israel-Hizbullah/
Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Lebanon.
“Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan,” ujar Jokowi saat meninjau RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT, Rabu (2/10/24).
Mayoritas memilih tinggal
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, mayoritas WNI yang berada di Lebanon memilih tetap tinggal meski eskalasi perang antara Israel dan milisi Hizbullah terus memanas sejak awal pekan ini.
Selanjutnya, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan, sejak Kedutaan Besar RI di Beirut menetapkan status situasi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon, pemerintah telah memfasilitasi 25 evakuasi keluar negara itu.
Judha mencatat saat ini ada sekitar total 155 WNI yang tinggal dan berada di Lebanon.
“Sejak KBRI Beirut menetapkan Siaga 1 untuk seluruh Lebanon, Kemlu RI dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi 25 WNI. Sedangkan mayoritas lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon,” ucap Judha melalui pernyataan kepada wartawan pada Kamis (26/9/24), sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com.
Kini kondisi di Lebanon makin memanas. Pasukan militer Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon pada Selasa (1/10/24) dini hari, di tengah serangan intensnya terhadap milisi Hizbullah belakangan ini.
Dilaporkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim serangan darat itu menargetkan desa-desa di sekitar perbatasan, yang menimbulkan ancaman terhadap komunitas Israel di wilayah utara.
Disebutkan juga, sejak agresi brutal di Jalur Gaza Palestina berlangsung pada Oktober 2023, Hizbullah dan Israel terus saling melancarkan serangan yang tak jarang menyasar sejumlah wilayah di Lebanon. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa