32.5 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

    Sidang dugaan lalai urus yang akibatkan sang ‘superstar’ Diego Maradona meninggal, berlanjut

    Terkait

    PRIORITAS, 9/4/25 (Buenos Aires): Mantan istri sang superstar Diego Maradona, Veronica Ojeda dan seorang dokter bersaksi pada Selasa (8/5/2025) di persidangan tujuh profesional medis yang dituduh lalai dalam kematian legenda pesepak bola hebat itu.

    Dokter mempertanyakan keputusan untuk membawa Maradona pulang setelah operasi pada 2020, alih-alih memasukkannya ke pusat rehabilitasi. “Dia seharusnya pergi ke klinik rehabilitasi, tempat yang lebih aman baginya,” kata Mario Alejandro Schiter, yang merawat Maradona selama dua dekade, kepada pengadilan.

    Maradona, yang memimpin Argentina meraih gelar Piala Dunia pada 1986, meninggal pada 25 November 2020 saat menjalani perawatan di rumah sakit di pinggiran Buenos Aires. Usianya 60 tahun saat itu. “Mereka berbohong kepada kita semua, kepada seluruh keluarga, itu memalukan,” kata Veronica Ojeda, yang menikah dengan Maradona dari 2005 hingga 2014.

    Pertanyakan tingkat perawatan

    Ojeda mengatakan dokter menyarankan keluarga untuk memindahkan Maradona keluar dari rumah sakit dan itulah sebabnya mereka melakukannya, meskipun “rumah belum siap untuk itu.” Ia diyakinkan bahwa Maradona akan dirawat tetapi kini mempertanyakan tingkat perawatan yang diberikan.

    “Diego sendirian, tidak ada seorang pun di sana, hanya pengawalnya,” tambah Ojeda, yang mengatakan bahwa ia mengunjungi Maradona tiga kali, termasuk satu kali tujuh hari sebelum kematiannya. Sementara Mario Schiter yang pernah merawat Maradona karena kecanduan narkoba.

    “Karena saya mengenal pasien tersebut, saya tidak akan menyarankan rawat inap di rumah. Dia tidak mudah dirawat, mengingat saya tahu langsung bahwa saya pernah merawatnya di saat terburuk dalam hidupnya,” imbuh Schiter. Schiter mengatakan, ia adalah seorang konsultan dan tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.

    Schiter, yang juga mengamati autopsi jenazah Maradona mengatakan, semua bukti menunjukkan bahwa ada kegagalan dalam memberikan perawatan yang dapat dimodifikasi, yang menyebabkan gagal jantung. Menurut jaksa penuntut, tujuh profesional yang didakwa dalam kasus kelalaian tersebut gagal memberikan perawatan yang memadai, yang mungkin menyebabkan kematiannya.

    Tujuh professional tersebut, adalah seorang ahli bedah saraf, seorang psikiater, seorang psikolog, dokter, dan perawat dikutip dari Beritasatu.com. Menurut beberapa saksi di persidangan, rumah tempat Maradona dibawa tidak memiliki peralatan medis yang diperlukan. (P-wr)

     

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini