29.2 C
Jakarta
Sunday, June 15, 2025

    Serangan Israel ke Iran timbulkan guncangan di pasar global

    Terkait

    PRIORITAS, 13/6/25 (Jakarta): Situasi geopolitik kembali memanas di Timur Tengah usai Israel meluncurkan serangan udara ke wilayah Iran pada Jumat (13/6/25) dini hari. Aksi militer ini mengganggu sentimen positif di pasar global yang sempat tumbuh berkat progres negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

    Meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan tersebut menambah ketidakpastian di berbagai sektor investasi.

    Sebelum insiden tersebut, pasar global sempat diliputi optimisme berkat harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China, dua raksasa ekonomi dunia, serta potensi tercapainya kompromi dengan negara mitra lainnya. Namun, perhatian investor kini kembali tertuju pada ancaman geopolitik menyusul serangan militer yang dilancarkan Israel.

    Memicu kekhawatiran gangguan pasokan

    Merespons situasi ini, harga minyak Brent melonjak tajam. Ketegangan yang meningkat memicu kekhawatiran gangguan pasokan, mendorong harga Brent sempat menyentuh 76,3 dolar AS per barel, level tertingginya sejak Februari. Hingga pukul 06.20 GMT (13.20 WIB), harga Brent naik 5,4 persen ke posisi 73,44 dolar AS per barel.

    Harga emas pun mengalami penguatan, dengan nilai tertinggi mencapai US$ 3.445 per ons sebelum stabil di sekitar US$ 3.425, naik sebesar 1,1 persen.

    Pasar saham global turut tertekan. Indeks saham berjangka di Eropa dibuka negatif. FTSE 100 di Inggris melemah 0,3&, CAC 40 Prancis dan DAX 40 Jerman turun masing-masing 1,6 persen, dan FTSE MIB 30 Italia turun 0,7 persen.

    Sementara itu di Asia, tekanan serupa juga terjadi. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,2 persen, Kospi Korea Selatan 1,3 persen, Shanghai Composite China 0,7 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,8 persen.

    Dimulai sekitar pukul 03.00

    Media lokal Iran melaporkan, serangan militer dimulai sekitar pukul 03.00 waktu setempat, dengan sasaran mencakup pangkalan militer, instalasi nuklir, dan wilayah permukiman.

    Militer Israel mengonfirmasi, sekitar 200 jet tempur digunakan dalam operasi tersebut, menjatuhkan total 330 proyektil.

    Juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Effie Defrie mengatakan, Iran telah meluncurkan lebih dari 100 drone sebagai balasan, dan sistem pertahanan Israel saat ini masih aktif menghadang serangan.

    Israel mengklaim sejumlah pejabat tinggi militer Iran tewas akibat serangan tersebut, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, Komandan IRGC Hossein Salami, serta Komandan Senior Gholam Ali Rashid.

    Saat ini, kedua negara dilaporkan tengah bersiap untuk kemungkinan konfrontasi militer langsung. Iran disebut-sebut tengah merancang serangan balasan menggunakan rudal balistik yang diarahkan ke wilayah Israel. (P-Zamir)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini