PRIORITAS, 18/8/25 (Sydney): Pria Yahudi, Stefan Mandel, menjadi satu-satunya orang di dunia yang mampu mengalahkan mesin jackpot lotre. Berbekal kecerdasan matematika, ia berhasil meraih 14 kemenangan dengan hadiah ribuan miliar sehingga dijuluki dunia sebagai “jenius matematika lotre”.
Mandel, yang lahir di Rumania tahun 1931, tumbuh di keluarga miskin meski memiliki minat besar pada matematika.
Karena keterbatasan ekonomi, ia bekerja sebagai akuntan dengan gaji hanya US$ 88 per bulan (sekitar Rp 1,4 juta). Gaji tersebut jauh dari cukup, tetapi ia tetap meluangkan waktu mempelajari teori matematika, khususnya deret Fibonacci.
Suatu ketika, ia mendapat ide setelah menonton undian lotre di televisi. Dengan peluang kemenangan sangat kecil hannya sekitar 1 banding 17,7 juta, ia tetp merancang metode “kondensasi kombinatorial” untuk mempersempit kemungkinan agar bisa menang.
Rumus ini memungkinkannya menebak 5 angka benar, sehingga hanya menyisakan 2 angka yang perlu dicocokkan.
Menang berkali-kali
Pada Maret 1965, Mandel bersama seorang temannya membeli tiket lotre dengan sistem tersebut. Mereka terbukti berhasil memenangkan jackpot serta hadiah tambahan senilai sekitar US$ 20.000 (sekitar Rp 325 juta).
Dari kemenangan itu, Mandel membawa pulang sekitar US$ 4.000 (Rp 65 juta), setara pendapatan empat tahun rata-rata keluarga Rumania kala itu.
Karier lotre Mandel terus berlanjut setelah ia pindah ke Australia. Pada 1982, timnya telah berkali-kali menang bahkan berseri hingga 12 jackpot dengan keuntungan jutaan dolar.
Puncaknya terjadi di Amerika Serikat. Pada Februari 1992, hadiah utama lotre Virginia mencapai US$ 27 juta (sekitar Rp 438 miliar).
Mandel berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$ 9 juta (Rp 146 miliar) dari 2.500 investor untuk membeli jutaan tiket dengan semua kombinasi angka.
Strateginya sukses, ia memenangkan jackpot dan hadiah tambahan senilai lebih dari US$ 6 juta (Rp 97 miliar). Total hadiahnya mencapai US$ 33 juta (Rp 535 miliar), dengan keuntungan bersih sekitar US$ 24 juta (Rp 389 miliar).
Diselidiki FBI dan CIA
Kesuksesan itu juga menimbulkan kontroversi hingga menarik perhatian otoritas hukum setempat.
Kemenangan beruntun tersebut membuat Mandel diselidiki Federal Bureua of Investigation (FBI) atau Biro Investigasi Federal AS, Central Intellegence Agency (CIA), hingga otoritas Australia.
Namun, semua lembaga itu menyimpulkan ia tidak melanggar hukum. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Beritasatu.com, hari Senin (18/8/25).
Meski begitu, celah sistem yang dimanfaatkannya membuat banyak negara bagian di AS segera mengubah aturan lotre, agar strategi merebut kemenangan seperti diterapkan Mandel itu tak bisa diulang.
Setelah membagi keuntungan dengan para investor, Mandel tetap meninggalkan AS dengan kekayaan besar. Kini ia menjalani masa pensiun nyaman bersama keluarganya di rumah pantai di Vanuatu, Pasifik Selatan.
Dalam wawancara langka, ia mengaku tidak menyarankan siapa pun menirunya. “Zaman sudah berubah, aturan berubah, dan risikonya terlalu besar,” ujarnya.
Meski begitu, kisah hidupnya tetap melegenda, sebuah bukti matematika bisa mengubah keberuntungan.(P-Jeffry W)
No Comments