28 C
Jakarta
Wednesday, April 30, 2025

    Seorang nelayan hilang di Sungai Mahakam masih terus dicari Tim SAR

    Terkait

    Tim SAR gabungan dari beberapa unsur di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, hingga kini masih mencari seorang nelayan yang diduga hilang saat mencari ikan di Sungai Mahakam. (Dok/Ist)

    PRIORITAS, 29/4/25 (Samarinda): Sampai Selasa (29/4/25) ini Tim SAR gabungan dari beberapa unsur di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, masih mencari seorang nelayan yang diduga hilang saat mencari ikan di Sungai Mahakam.

    “Pencarian seorang nelayan bernama Taslim (61) sejak Minggu (27/4) hingga kini masih dilakukan menggunakan berbagai armada, seperti perahu karet milik Basarnas, perahu milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, dan speed boat milik Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Samarinda,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Dody Setiawan di Samarinda, Selasa (29/4/25).

    Bahkan lokasi pencarian juga diperluas dengan mengerahkan perahu karet milik Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, speed boat milik Relawan Regana, serta perahu milik warga Kelurahan Sungai Kapih, Samarinda.

    Sebelumnya, pada Rabu, 23 April 2025, sekitar pukul 20:00 Wita, korban pamit kepada keluarganya untuk memancing di Sungai Mahakam menggunakan perahu ketinting.

    Namun hingga keesokan harinya, korban belum kembali ke rumah. Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat dan relawan di Kota Samarinda.

    Sedangkan laporan resmi yang diterima oleh Pos SAR Samarinda pada Minggu, 27 April 2025 pukul 16:00 Wita. Kemudian Tim Rescue Pos SAR Samarinda langsung bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 16:20 Wita.

    Jarak lokasi sekitar 15 kilometer dari Pos SAR Samarinda, dengan estimasi waktu tempuh sekitar 30 menit. Posko SAR didirikan di Gang Masjid, Kelurahan Sungai Kapih.

    Dalam pelaksanaan operasi, kata ia, tim gabungan menghadapi kendala karena tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian hilangnya korban, sehingga menyulitkan tim untuk menentukan titik pasti lokasi kejadian.

    “Hal ini tentu memperlambat proses pencarian karena area pencarian menjadi lebih luas, ditambah dengan kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah sehingga hal ini menjadi perhatian dalam operasi pencarian ini,” katanya.

    Ia juga menyampaikan bahwa operasi SAR dilakukan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel. Namun demikian, pihaknya akan terus melaksanakan pencarian dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada agar korban dapat segera ditemukan.

    (P-Jeffry P)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini