33.4 C
Jakarta
Tuesday, July 15, 2025

    Sembilan lansia diduga ‘dibiarkan’ terjebak dalam kebakaran

    Terkait

    PRIORITAS, 15/7/25 (Fall River): Sembilan orang lanjut usia (lansia) tewas. Mereka diduga sengaja ‘dibiarkan’ saat api membakar apartemen lansia di Fall River, sekitar 80 km selatan Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

    Pihak berwenang mengatakan ketika api berkobar di fasilitas itu, sembilan orang penghuni terjebak di dalamnya.

    Sebanyak 30 orang penghuni lain terluka,  termasuk setidaknya lima petugas pemadam kebakaran dengan luka ringan.

    “Hingga Senin malam, sembilan orang tewas dan satu orang dalam kondisi kritis”, kata Kepala Pemadam Kebakaran Fall River, Jeffrey Bacon, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari USA Today, hari Selasa (15/7/25).

    Sekitar 70 orang tinggal di gedung tersebut saat kebakaran terjadi.

    Para korban yang rata-rata kesulitan berdiri sendiri sehingga terperangkap di dalam kamar mereka.

    Meski mereka sempat meminta tolong dengan mencondongkan tubuh ke luar jendela, namun para staf tidak mempedulikannya.

    Beberapa warga mengecam anggota staf apartemen itu, karena tidak berbuat banyak untuk membantu menolong para korban.

    “Mereka tidak mengetuk satu pintu. Mereka hanya melarikan diri”, kata seorang saksi mata, Robert Cabral

    Justru mereka memuji petugas pemadam kebakaran dan polisi atas upaya penyelamatan yang heroik.

    Staf lari selamatkan diri

    Salah satu dari sekitar 70 penghuni fasilitas tersebut, Lorraine Ferrara, terbangun karena tetangganya menggedor pintunya.

    Dia mencoba berjalan melewati asap di lorong tetapi mundur ke kamarnya saat sistem penyiram menyemprotkan air panas ke punggungnya.

    Saat kamarnya dipenuhi asap, Ferrara membuka jendelanya dan berteriak minta tolong.

    Beruntung seorang petugas pemadam kebakaran yang mendengarnya langsung memecahkan jendela dan membawanya menuruni tangga.

    “Saya benar-benar berpikir saya akan mati. Saya pikir tidak ada jalan keluar”, ujarnya sempat pasrah.

    Ketakutan itu bercampur dengan kemarahan saat dia melihat dua staf hanya berlari meninggalkan gedung untuk menyelamatkan diri sendiri.

    “Mereka meninggalkan kami sendirian dan berlari ke tempat parkir,” ungkapnya.

    “Saya menjulurkan kepala ke luar jendela — ‘Tolong! Tolong!’. Tetapi mereka terus berlari”, katanya dengan nada sedih melihat sejumlah teman-temannya tewas terbakar.

    Staf tidak memadai

    Serikat pekerja pemadam kebakaran mengatakan staf yang tidak memadai, telah  menghambat respons terhadap kebakaran dan berkontribusi terhadap jumlah korban jiwa.

    Wali kota mengkritik karakterisasi tersebut, dan kepala pemadam kebakaran menyatakan jumlah responden pertama yang ada tidak cukup.

    Petugas pemadam kebakaran setempat menanggapi panggilan darurat dari fasilitas Gabriel House, sekitar pukul 21.50 Minggu waktu setempat (11.50 Senin AEST).

    Mereka langsung dihadapkan dengan asap tebal dan api di bagian depan gedung.

    Kantor Kejaksaan Wilayah Bristol County mengatakan penyebab kebakaran itu “tampaknya tidak mencurigakan saat ini. Namun penyebab kebakaran tetap dalam penyelidikan.

    Pihak berwenang mengatakan korban tewas berusia antara 61 hingga 86 tahun.

    Tujuh korban tewas yaitu Rui Albernaz (64 tahun),  Ronald Codega (61 tahun), Margaret Duddy (69 tahun); Robert King (78 tahun), Kim Mackin (71 tahun), Richard Rochon (78 tahun) dan Eleanor Willett (86 tahun).

    Kantor tersebut mengatakan seorang wanita berusia 70 tahun dan seorang pria berusia 77 tahun masih menunggu pemberitahuan kepada keluarga.

    Sebuah tragedi

    Gubernur Massachusetts, Maura Healey, dalam sebuah pernyataan menyebut kebakaran itu adalah sebuah tragedi.

    “Saya turut berduka cita kepada mereka yang terbangun pagi ini dan mendengar berita paling mengerikan yang bisa dibayangkan tentang orang-orang yang mereka cintai”, katanya.

    Gedung itu sudah tua dan tidak ada cukup staf. Tidak diketahui berapa banyak staf yang bekerja pada malam kebakaran.

    Gabriel House adalah milik swasta yang dibuka tahun 1999 dan memiliki 100 unit kamar.

    Situs webnya mempromosikan apartemen studio untuk para manula yang tidak mampu membayar biaya hidup berbantuan yang mahal.

    Mereka juga melakukan perawatan kelompok orang dewasa, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari pusat perbelanjaan, restoran, dan gereja.

    “Jika terjadi keadaan darurat, kapan pun, akan ada seseorang yang siap membantu,” kata situs web tersebut.

    Dennis Etzkorn, pemilik fasilitas tersebut, menolak berkomentar, tetapi para pejabat mengatakan ia bekerja sama dalam penyelidikan.

    Obat-obatan habis

    Seorang lansia lainnya, Kerry Leckey tinggal di apartemen lantai satu dan berhasil melarikan diri dari gedung menggunakan alat bantu jalannya.

    Ia sedang asyik bermain ponsel ketika mendengar alarm kebakaran berbunyi, dan saat keluar dari gedung, ia melihat lantai atas mulai dilalap api.

    Segala sesuatu di apartemennya hancur dan tiga temannya termasuk di antara yang tewas, katanya kepada Herald News, bagian dari Usa Today Network.

    “Saya baru dua bulan di sana, tapi saya bertemu beberapa orang yang sangat baik dan menjadi cukup dekat dengan mereka dalam waktu singkat, dan tiga di antaranya sudah tiada. Mereka meninggal dalam kebakaran”, ,” ujarnya lirih.

    Satu-satunya barang yang ia miliki dari apartemennya hanyalah alat bantu jalannya. Ia mengaku beruntung masih memilikinya.

    “Obat-obatan dan uang milik orang lain – semuanya sudah habis, habis, habis,” kata Leckey.

    Hingga Senin sore, ia mengaku belum tahu ke mana ia akan pergi selanjutnya. Penempatan untuknya belum diatur.

    Timao Center, sebuah fasilitas komunitas di Fall River untuk para tunawisma, telah menjadi pusat kegiatan para relawan yang mencari pakaian, makanan, tongkat, dan alat bantu jalan bagi para korban kebakaran Gabriel House yang mengungsi.

    Para perawat menelepon apotek setempat untuk mengatur obat pengganti — obat-obatan yang tertinggal dalam kobaran api telah disingkirkan pemadam kebakaran dan tidak dapat digunakan.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini