PRIORITAS, 3/11/24 (Jakarta): Mantan penyanyi cilik, Dina Mariana, meninggal dunia pada Minggu (3/11/24) siang dalam usia 59 tahun, di RS MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta. Kabarnya, pemilik nama lengkap Dina Mariana Heuvelman itu sudah tiga tahun belakangan ini menderita sakit “endometriotis” yaitu penyakit pada sistem reproduksi wanita.
“Bismillah, Innaalillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun. Telah meninggal dunia dengan tenang istri/ibunda kami tercinta, Hj. Dina Mariana Heuvelman binti Frans Ismail Heuvelman, usia 59 tahun,” demikian informasi dari pesan singkat yang diterima media di Jakarta, Minggu (3/11/24).
Seperti ditulis ANTARA edisi Minggu, Dina Mariana meninggal di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, pukul 14:41 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Dina Mariana Heuvelman masuk ke dunia musik sebagai penyanyi cilik pada era 70an. Bersama rekan-rekan seangkatannya Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, Chicha Koeswoyo dan Diana Papilaya, Dina Mariana menjadi ikon di dunia musik anak-anak.
Meskipun sering disebut sebagai mantan penyanyi cilik, karir artis kelahiran Jakarta, 21 Agustus 1965, itu berlanjut dengan sukses saat remaja, terutama melalui lagu hits “Ingat Kamu” pada akhir 1980-an. Kecintaan Dina Mariana akan dunia musik dan lagu anak-anak masih terus berlanjut, pada 2007 dia meluncurkan album “12 Kumpulan Lagu Anak Indonesia”.
Selain berkarier sebagai penyanyi, dia juga menjajal dunia akting sejak tahun 70an, antara lain pada film “Pinokio, Si Boneka Kayu” (1979), “Opera Jakarta” (1985), “Malaikat Kecil” (2015) dan sinetron “Anak Cucu Adam” (2005).
Tiga tahun melawan “endometriotis”

Sementara itu, dilansir dari liputan6.com, sahabat Dina Mariana, Inong Mutia, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal dunia, Dina sudah tiga tahun berjuang melawan “endometriosis”. Inong mengatakan, pelantun “Ingat Kamu” itu sudah melakukan pengangkatan rahim.
Sebagai sahabat, Inong merasa kehilangan atas kepergian Dina Mariana yang sudah dikenalnya sejak duduk di bangku SMA. “Sakitnya sudah dari tiga tahun yang lalu. Endometriosis ya. Rahimnya juga sudah diangkat, tapi ada penyebaran di dinding rahim di perutnya,” kata Inong Mutia menjelaskan penyebab Dina Mariana meninggal dunia, di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Minggu.
“Jadi mungkin itu yang membuat dia enggak bertahan. Karena selalu bengkak, penuh air terus disedot lagi. Perjuangannya sih sudah luar biasa menurut saya,” Inong Mutia menambahkan.
Inong Mutia menangis pertama kali mendengar kabar Dina Mariana pergi untuk selamanya. Meski kehilangan, ia merasa sudah selesai penderitaan Dina Mariana menghadapi penyakit.
“Suaminya langsung (kirim) WA (ke) saya. Tadi saya lagi pergi ke Bogor, saya kaget. Saya menangis. Tapi di satu sisi saya merasa, ya Allah sudah selesai penderitaan dia,” kata Inong Mutia.
Inong Mutia mengatakan, Rabu kemarin dirinya masih sempat bertemu Dina Mariana di rumah sakit. Kala itu Dina Mariana berpesan agar Inong tak perlu datang ke rumah sakit, melainkan ke rumahnya saja.
“Pas mau pulang dari rumah sakit dia bilang lo jangan ke sini lagi, datangnya ke rumah saja, dan inilah yang terjadi. Beliau mungkin sudah tahu,” paparnya sedih.
Lebih lanjut Inong Mutia memanjatkan doa untuk almarhumah Dina Mariana. Ia bersaksi bahwa Dina Mariana semasa hidupnya pribadi yang baik kepada semua orang. “Kami semua sahabat Dina Mariana merasa kehilangan. Kami bersaksi Dina orang baik, yang selalu support apapun ke teman-temannya. Enggak pernah ngomongin orang, dan orang yang paling sabar yang saya kenal. Ya Allah terimalah dia, dan dia sudah enggak sakit lagi,” ucap Inong Mutia.
Diketahui, dalam perjalanan hidupnya, Dina Mariana menikah dengan Radian Ratulangi Sugandi dan dikaruniai tiga anak, Ezra Mandira, Ewaldo Andipo, dan Elyshia Nashira. Ezra Mandira meningkuti jejak ibunya di duna musik sebagai gitaris dan pernah bergabung dengan grup band Hivi!
Selamat jalan Dina Mariana. (P-ht)