27.6 C
Jakarta
Wednesday, May 7, 2025

    Selama 44 tahun berturut-turut, jumlah anak di Jepang berkurang dan mencapai titik terendah

    Terkait

    PRIORITAS, 5/5/25 (Tokyo): Sejumlah negara maju terus mengalami krisis populasi muda. Termasuk Jepang yang kini kembali mencatatkan penurunan jumlah anak untuk tahun ke-44 secara berturut-turut dan mencapai titik terendah baru.

    Dilaporkan, penurunan ini menunjukkan betapa seriusnya tantangan demografis yang dihadapi negara tersebut, terutama dalam mengatasi krisis kelahiran.

    Data yang beredar menyebutkan, per 1 April, populasi anak-anak berusia di bawah 15 tahun, termasuk warga negara asing, diperkirakan mencapai 13,66 juta jiwa, turun sekitar 350.000 dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian menurut data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi yang dirilis menjelang peringatan Hari Anak Nasional, seperti dikutip dari Antara. 

    Proporsi anak juga turun

    Sementara itu, proporsi anak-anak terhadap total populasi nasional juga menurun menjadi 11,1 persen, angka terendah sejak data mulai dikumpulkan pada 1950.

    Nah, jika dibandingkan secara global berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jepang menempati posisi kedua terbawah dalam rasio jumlah anak terhadap populasi di antara 37 negara berpenduduk lebih dari 40 juta, hanya sedikit lebih tinggi dari Korea Selatan yang mencatat angka 10,6 persen.

    Dorong angka kelahiran

    Diketahui, Pemerintah Jepang telah menerapkan berbagai strategi untuk mendorong angka kelahiran, termasuk peningkatan dukungan finansial bagi keluarga, perluasan fasilitas penitipan anak, serta kebijakan kerja yang lebih fleksibel untuk orang tua. Namun, upaya tersebut sejauh ini belum berhasil membendung tren penurunan populasi muda yang terus berlanjut sejak 1982.

    Sementara itu, dari sisi jenis kelamin, terdapat 6,99 juta anak laki-laki dan 6,66 juta anak perempuan. Lalu dari sisi usia, tercatat 3,14 juta anak berusia 12 hingga 14 tahun, sedangkan anak usia 0 hingga 2 tahun hanya berjumlah 2,22 juta, mencerminkan penurunan tingkat kelahiran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Dilaporkan pula, jumlah anak-anak Jepang pernah mencapai puncaknya pada tahun 1954 dengan total 29,89 juta jiwa, dan sempat mengalami lonjakan kelahiran kedua pada periode 1971–1974.

    Selanjutnya, data juga menunjukkan, per 1 Oktober tahun lalu, seluruh 47 prefektur di Jepang mengalami penurunan jumlah anak dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya Tokyo dan prefektur tetangganya, Kanagawa, yang masih memiliki populasi anak di atas 1 juta jiwa. (P-*r/Selvijn R)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini