Tonton Youtube BP

Sebanyak 60 siswa keracunan MBG di Jakarta, ada SPPG tak lakukan ‘SOP’

Herling Tumbel
4 Oct 2025 12:31
2 minutes reading

PRIORITAS, 4/10/25 (Jakarta): Keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya terjadi di daerah. Di Jakarta, sebanyak 60 siswa juga dikabarkan mengalami keracunan akibat MBG.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, saat ditemui di Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10/25).

Disebutkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 60 siswa dari 10 lokasi di Jakarta mengalami keracunan MBG, namun tak sampai memerlukan peralatan kesehatan.

“Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan tidak terlalu banyak. Ada Sekitar 60-an dari seluruh lokasi,” kata Ani Ruspitawati.

Kendati demikian, dia tak merinci lokasi mana saja ditemukan kasus keracunan MBG di Jakarta. Berdasarkan hasil laboratorium sebagian besar penyebab keracunan makanan adalah bakteri.

“Sesuai dengan yang disampaikan Pak Menkes kemarin, memang sebagian besar penyebabnya adalah bakteri,” kata dia, dilansir dari Antara.

Dalam catatan, kasus keracunan MBG di Jakarta salah satunya terjadi di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/25). Sebanyak 20 siswa di sana diduga keracunan dengan gejala mual, pusing dan muntah.

Olehj karenanya, program MBG di sekolah tersebut dihentikan untuk sementara. Sampel dari makanan dan muntahan siswa diperiksa Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.

Tak laksanakan ‘SOP’

Pada kesempatan berbeda, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta menemukan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak melaksanakan prosedur operasi standar (SOP) distribusi sehingga menu MBG mengakibatkan keracunan.

Padahal, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah memberikan SOP.

“Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik,” kata Hasudungan di Balai Kota, Jumat (3/10/25).

Hasudungan menyampaikan Dinas KPKP DKI Jakart melakukan pemeriksaan laboratorium selama dua kali dalam seminggu di dua lokasi masing-masing kota di Jakarta. (P-ht)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x