33.5 C
Jakarta
Monday, July 21, 2025

    Rusia tak bantah rencana penempatan pesawat militernya di Indonesia

    Terkait

    PRIORITAS, 16/4/25 (Canberra): Rusia tidak membantah laporan rencana menempatkan sejumlah pesawat militernya terutama pembom jarak jauh di pangkalan udara Indonesia. Moskow malah membela hubungan militernya dengan Jakarta.

    “Rusia telah mengeluarkan tanggapan langsung pertamanya, terhadap klaim mereka sedang mencari akses ke pangkalan udara Indonesia. Bahkan membela kerja sama militernya dengan Jakarta, sambil mengecam rencana kapal selam nuklir AUKUS milik Australia”, demikian laporan media Australian Broadcasting Corporation (ABC) seperti dikutip Beritaprioritas.com, hari Rabu malam (16/4/25).

    Laporan tentang upaya Moskow untuk menempatkan pesawat pembom jarak jauh di pangkalan Manuhua di Papua,  telah memicu perdebatan politik yang sengit, saat berlangsung kampanye pemilihan kepala pemerintahan baru di Australia.

    Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, mengatakan kepada ABC pada Rabu sore, kerja sama militer merupakan “bagian integral dari hubungan antarpemerintah antara Federasi Rusia dan Republik Indonesia.”

    Dia tidak mengonfirmasi pihaknya berupaya menempatkan pesawat Rusia di Papua — seperti yang pertama kali dilaporkan situs web militer Janes hari Selasa (15/4/25).

    Namun ia juga tidak membantah laporan tersebut, dan bahkan menekankan pentingnya “kerja sama” antar angkatan udara.

    “Interaksi antara angkatan bersenjata Rusia dan Indonesia mencakup berbagai bidang, termasuk kerja sama antar angkatan udara,” katanya.

    Menurut dia, kerja sama tersebut ditujukan untuk memperkuat kemampuan pertahanan kedua belah pihak. Tidak ditujukan terhadap negara ketiga mana pun. “Dan tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan di kawasan Asia-Pasifik”, ujarnya.

    Pesawat pengebom AS

    Duta Besar tersebut juga menyoroti Australia, dengan mengatakan “tantangan bagi stabilitas regional” “lebih mungkin” datang dari Amerika Serikat, yang mengerahkan pasukan dan pesawat pengebom ke Wilayah Utara Australia.

    Tolchenov mengatakan, jika berbicara tentang tantangan apa pun terhadap stabilitas regional, tantangan tersebut kemungkinan besar muncul dari pengerahan bergilir kontingen militer besar dari negara-negara ekstra-regional di wilayah Australia.

    “Termasuk penyediaan lapangan udara untuk pendaratan pesawat pengebom strategis dan infrastruktur pelabuhan untuk kunjungan kapal selam bertenaga nuklir,” katanya.

    Ia justru mengutarakan kekhawatiran Rusia terhadap rudal jarak menengah Amerika Serikat di Australia.  “Yang paling mengkhawatirkan adalah rencana yang sedang dibahas saat ini untuk menempatkan rudal jarak menengah AS di Australia, yang akan menempatkan negara-negara ASEAN — termasuk Indonesia — dalam jangkauannya, serta akuisisi kapal selam bertenaga nuklir oleh Angkatan Laut Kerajaan Australia di bawah kemitraan trilateral AUKUS”, paparnya.

    Perselisihan politik

    Pemerintah Australia hari ini meningkatkan serangannya terhadap tokoh oposisi Peter Dutton atas tanggapannya terhadap berita tersebut.

    Namun pihak oposisi telah menanggapi dengan menuntut pemerintah memberikan rincian lebih lanjut, tentang apa yang diketahuinya tentang permintaan penempatan pesawat militer Rusia tersebut.

    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese mengatakan pada hari Rabu,  wartawan tidak boleh menganggap laporan asli dari Janes itu benar.

    Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, mengaku telah menghubungi menteri Pertahanan Indonesia dan  telah mendapat jaminan Indonesia tidak akan menampung pesawat Rusia di pangkalan udaranya.

    Namun ketika didesak lebih jauh mengenai isu tersebut, Marles mengatakan ia tidak berwenang untuk mengungkapkan informasi “rahasia”.

    “Kami tahu bahwa Rusia terlibat di kawasan ini, kami tahu bahwa Rusia menginginkan sesuatu dari waktu ke waktu. Tetapi saya tidak akan mengungkapkan ke publik semua yang kami ketahui terkait hal itu”, elaknya.

    Ia hanya mengatakan, hal yang “penting” adalah Menteri Pertahanan Indonesia telah menjelaskan dengan tegas tidak ada prospek pesawat Rusia beroperasi dari Indonesia. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini