PRIORITAS, 26/3/25 (Washington): Kesepakatan syarat-syarat gencatan senjata atau penghentian perang selama 30 hari, antara Rusia dan Ukraina selama tiga hari berturut-turut di Arab Saudi, tidak berlaku penuh. Artinya Rusia bisa saja menyerang tempat-tempat atau fasilitas umum di Ukraina, yang mereka curigai sebagai lokasi militer.
Kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan Amerika Serikat sebagai mediator pada Selasa tengah malam waktu setempat (dini hari Rabu Indonesia), ternyata hanya mencakup penghentian serangan di Laut Hitam, infrastruktur energi, pemulihan akses pasar Rusia, pertukaran tawanan dan pemulangan puluhan ribu anak-anak Ukraina dari Rusia.
“Rusia dan Ukraina sepakat untuk memastikan navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer di Laut Hitam”, demikian pernyataan tim mediator AS di Gedung Putih, Washington DC, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari dinihari Rabu (26/3/25).
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyatakan semua pergerakan kapal militer Rusia di luar wilayah Timur Laut Hitam, akan merupakan pelanggaran terhadap komitmen untuk memastikan navigasi aman di Laut Hitam dan ancaman terhadap keamanan nasional Ukraina.
“Setiap pergerakan kapal militer Rusia di luar bagian timur Laut Hitam, akan dianggap sebagai pelanggaran perjanjian Laut Hitam. Dalam kasus ini, Ukraina akan memiliki hak penuh untuk menjalankan hak membela diri”, tegas Umerov.
Ada peluang serangan
Meski Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Laut Hitam, Presiden AS Donald Trump tetap mendorong gencatan senjata penuh atas invasi tiga tahun Vladimir Putin.
Masih harus dilihat seberapa efektif kesepakatan terbaru ini nantinya, karena ada peluang Presiden Putin bisa tetap melanjutkan serangan ke tempat-tempat lain Ukraina di luar kesepakatan gencatan senjata.
Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya mengatakan bahwa kesepakatan di Laut Hitam hanya mungkin terjadi dengan persyaratan ketat yang menyertainya – dan jika AS memerintahkan Volodymyr Zelensky untuk menghormati kesepakatan tersebut.
Berikut ini adalah hal-hal pokok tentang apa yang telah disetujui, menurut Gedung Putih:
Kedua belah pihak sepakat:
Hilangkan penggunaan kekuatan dan pastikan navigasi kapal yang aman di Laut Hitam (*Ukraina menetapkan bahwa menurut pandangannya, kapal-kapal Rusia yang bergerak melewati wilayah timur Laut Hitam akan merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan).
Mengembangkan langkah-langkah untuk melaksanakan perjanjian larangan pemogokan terhadap fasilitas energi.
Bekerja dengan negara pihak ketiga untuk melaksanakan perjanjian energi dan laut.
Bekerja untuk mencapai perdamaian yang abadi dan lestari.”
Hanya Rusia:
AS akan membantu “memulihkan akses Rusia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk”.
AS akan membantu Rusia menurunkan biaya asuransi maritim dan meningkatkan akses ke pelabuhan dan sistem pembayaran.
Hanya Ukraina:
AS tetap berkomitmen dalam membantu mencapai pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil, dan pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa. (P-Jeffry W)