31.8 C
Jakarta
Friday, June 20, 2025

    Rudal Iran hantam Israel, ribuan penduduk mengungsi

    Terkait

    PRIORITAS, 20/6/25 (Tel Aviv): Otoritas Israel mengevakuasi 8.190 warga dari wilayah terdampak konflik bersenjata dengan Iran sejak 13 Juni 2025. Evakuasi itu berlangsung setelah Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran.

    Media lokal di Tel Aviv melaporkan pada Jumat (20/6/25), evakuasi terjadi akibat peningkatan serangan rudal balasan dari Teheran. Pemerintah Israel melalui Dana Kompensasi Pajak Properti juga mencatat lonjakan klaim kerusakan.

    “Sekitar 30.000 klaim telah masuk terkait kerusakan bangunan, kendaraan, dan peralatan akibat serangan rudal,” tulis laporan harian Yedioth Ahronoth.

    Konflik bersenjata ini meletus saat Israel mengebom beberapa lokasi strategis Iran pada Jumat pekan lalu. Serangan menyasar fasilitas militer dan instalasi nuklir di berbagai kota.

    Iran balas serangan

    Pemerintah Iran merespons dengan meluncurkan serangan balasan yang menargetkan pusat-pusat militer dan sipil di wilayah Israel. Rudal jarak menengah Iran mendarat di sejumlah permukiman padat penduduk.

    Militer Israel menyatakan, 25 orang tewas akibat serangan Iran. Selain itu, ratusan lainnya mengalami luka serius dan ringan dalam serangan tersebut.

    “Iran telah melukai ratusan warga sipil dan membunuh sedikitnya 25 orang sejak serangan pertama,” ujar pernyataan resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) Israel, mengutip Anadolu.

    Di sisi lain, laporan media pemerintah Iran menyebut total 639 warga Iran tewas akibat serangan udara Israel. Serangan juga melukai lebih dari 1.300 warga sipil di beberapa provinsi.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Iran melansir data korban berasal dari wilayah dekat Natanz, Fordow, dan Isfahan. Lokasi tersebut diketahui menyimpan fasilitas nuklir penting.

    “Sebagian besar korban meninggal berada di sekitar pusat nuklir Fordow dan Natanz,” tulis IRNA dalam laporan khususnya, Kamis (19/6/2025).

    PBB dan beberapa negara anggota Dewan Keamanan menyerukan de-eskalasi dan penghentian aksi militer kedua negara. Namun hingga kini, tidak ada tanda-tanda gencatan senjata. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini