PRIORITAS, 31/7/25 (Bandung): Risyad Fahlefi dan Patra Dewa resmi terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal GMNI periode 2025–2028 dalam Kongres XXII yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Keduanya dipilih secara aklamasi oleh forum yang dihadiri 85 DPD dan DPC definitif serta 14 caretaker.
Sidang Kongres yang dimulai sejak 15 Juli 2025 ini sempat mengalami sejumlah hambatan. Penundaan terjadi pada 24 Juli akibat situasi tidak kondusif, bahkan rencana melanjutkan sidang pada 27 Juli dibatalkan karena ancaman pembunuhan terhadap panitia.
Meski penuh tantangan, forum Kongres berhasil melanjutkan agenda. Setelah memilih pimpinan sidang untuk komisi organisasi, politik, dan kaderisasi, forum berjalan dinamis hingga ke tahapan pemilihan pucuk pimpinan.
Puncak kongres ditandai dengan pemilihan Risyad dan Patra secara bulat. Tanpa perdebatan, sidang ditutup dengan ketukan palu aklamasi dan sorakan kader yang memenuhi Gedung Merdeka.
Mandat diterima tanpa syarat
Dalam pidato perdananya, Risyad menyebut mandat yang diemban bukan untuk dirinya, tetapi wujud kesiapan seluruh kader GMNI untuk menyongsong organisasi yang lebih kuat dan solid.
“Kemenangan ini bukan untuk seseorang atau figur, tetapi menunjukkan seluruh kader se-Indonesia siap satu barisan untuk mewujudkan GMNI yang lebih progresif,” kata Risyad Fahlefi dalam keterangan persnya, Kamis (31/7/25).
Sebagai kader asal Surabaya, Risyad juga menekankan pentingnya menjalankan nilai Trisakti Bung Karno. Bagi dia, prinsip ideologis itu harus menjadi pedoman nyata, bukan sekadar jargon.
“Kader GMNI harus meneguhkan prinsip Trisakti Bung Karno. Jangan sampai Trisakti hanya berhenti di kerongkongan,” tegas mantan Presiden BEM Universitas Airlangga tersebut.
Di awal kepemimpinannya, Risyad berjanji untuk merangkul semua elemen organisasi yang belum sempat hadir. Ia menilai persatuan adalah fondasi utama untuk membangun GMNI baru.
“Kami berkomitmen untuk merangkul DPC dan DPD yang belum bisa menghadiri kongres ini. Sebagai anak ideologis Bung Karno, kita harus gandrung akan persatuan,” jelasnya.
Patra dorong rekonsiliasi nasional
Senada, Sekretaris Jenderal (Sekjen) terpilih Patra Dewa menegaskan pentingnya meninggalkan konflik internal. Menurutnya, rekonsiliasi adalah jalan terbaik untuk mengembalikan GMNI ke akar perjuangannya.
“Ini bukan kemenangan satu pihak, ini adalah awal dari rekonsiliasi nasional GMNI. Mari kita rajut kembali merahnya perjuangan,” ucap Patra Dewa.
Patra juga menambahkan, GMNI berada di titik kritis yang menuntut konsolidasi, bukan lagi perpecahan. Ia berharap hasil kongres menjadi momentum kebangkitan bersama.
“Kita tidak butuh kemenangan ego, kita butuh kemenangan ide. GMNI harus kembali jadi rumah bersama tak hanya untuk para anak ideologis Bung Karno, melainkan juga untuk seluruh anak bangsa,” tandasnya.
Kepemimpinan baru ini menjadi harapan baru bagi organisasi mahasiswa nasionalis tertua di Indonesia. Dengan semangat Trisakti dan komitmen merangkul semua kader, GMNI menatap masa depan yang utuh dan progresif. (P-Khalied M)