PRIORITAS, 7/10/25 (Semarang): Tim dosen Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) yang dipimpin Kolonel Laut Dr. Gentio Harsono dari Fakultas Strategi Pertahanan berhasil mengungkap fenomena arus balik laut atau Rip Current di Pantai Drini, Yogyakarta, dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Penjelasan pers yang diterim redaksi, Selasa (7/10/25) menyebut, temuan ini dipaparkan dalam Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (PIT ISOI) di Kampus Undip, Semarang. Tim peneliti juga melibatkan Dr. Martinus Dwi Nugroho dan Dr. Haposan Simatupang.
Fenomena Rip Current ini sebelumnya menelan korban jiwa 13 pelajar SMP di Pantai Drini pada Januari 2025.
“Kejadian serupa sering terjadi di pantai selatan Jawa. Karena itu, mitigasi risiko dan edukasi keselamatan bagi wisatawan menjadi sangat penting,” ujar Kolonel Gentio.
Penelitian dilakukan dengan menggabungkan teknik Optical Flow untuk melihat pola arus laut dan You Only Look Once (YOLO) versi 8 untuk mendeteksi keberadaan orang serta anatomi permukaan Rip Current. Dua kamera resolusi tinggi dipasang di dua sisi pantai untuk merekam data secara simultan.
Hasil riset menunjukkan, arus balik di Pantai Drini memiliki akurasi deteksi hingga 95% (mAP 0,95) dengan pola yang melebar saat pasang dan menyempit saat surut. Kecepatan arus mencapai 0,3–0,5 meter per detik pada poros utama arus.
Menurut Dr. Gentio, Rip Current ditandai dengan area tenang di antara dua ombak pecah yang mengalir kuat menjauhi pantai. Fenomena ini sering tidak disadari wisatawan, terutama saat air surut pagi hari (06.00–08.00 WIB), waktu di mana banyak wisatawan mandi di laut.
“Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar sistem peringatan dini real-time bagi wisatawan pantai, sehingga korban akibat arus balik dapat dicegah,” pungkas Dr. Gentio. (P-*/bwl)
No Comments