Petani menanam padi di dekat sungai Citarum dekat Muara Gembong, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. (Reuters)
PRIORITAS, 14/1/25 (Jakarta): Tekad pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan di tahun 2027 benar-benar terus dimantapkan
Terkait hal itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan ada peran TNI-Polri untuk mencapai target besar tersebut.

Dikatakan, upaya yang dilakukan mulai dari intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Juga kegiatan pompanisasi, perbaikan suplai pupuk dan bibit, hingga irigasi.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan untuk melakukan cetak sawah tiga juta hektare dalam kima tahun mendatang.
“Pelibatan TNI dalam pengawalan beras. Dan Polri udah ada MoU untuk bantu ketahanan di sektor jagung dan pengawalan tanaman pangan pekarangan. Itu Polri, ini jalan bagus kompak semua. Swasembada nggak tugas kita sendiri, kalau dikerjain banyak orang cepet juga,” kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/1/25).
Tugas lintas kementerian dan lembaga
Disebutnya, untuk menggapai target swasembada pangan, merupakan tugas lintas kementerian dan lembaga.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2025 mendapat total anggaran sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran Rp21,47 triliun. Dari jumlah itu, Rp23,61 triliun akan difokuskan untuk mendukung swasembada pangan beras, sedangkan Rp413,67 miliar dialokasikan untuk program pangan bergizi.
Dalam upaya mendukung swasembada pangan beras, rinciannya :
- Optimasi lahan (Oplah): 851 ribu hektare (ha).
- Cetak sawah baru: 225 ribu ha.
- Pompanisasi tadah hujan (PAT): 500 ribu ha.
- Potensi tanam dari Kementerian PU: 300 ribu ha.
- Pengembangan padi gogo (PTAB): 300 ribu ha.
Kemudian, untuk program pangan bergizi, anggaran akan digunakan untuk membangun pekarangan pangan bergizi di 2.500 desa. Kegiatan ini meliputi distribusi bantuan benih sayuran, buah, ayam petelur sebanyak 600 ribu ekor, serta ubi jalar. (P-jr)