PRIORITAS, 17/6/25 (Jakarta): Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap konsep Sekolah Rakyat kepada seluruh kepala sekolah terpilih melalui program retret nasional.
Gus Ipul menuturkan, retret ini berlangsung selama lima hari, dimulai Senin (16/6/25), dan diikuti 53 kepala sekolah dari berbagai daerah.
Gus Ipul menambahkan, kegiatan terpusat di Pusdiklat Kesos Margaguna, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari penguatan visi bersama dan standarisasi program Sekolah Rakyat.
“Kita menyadari betapa pentingnya memberikan pemahaman yang utuh tentang Sekolah Rakyat kepada kepala sekolah yang sudah terpilih melalui proses dan mekanisme yang sudah ditetapkan,” ujar Gus Ipul, Selasa (17/6/25).
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam pelaksanaan program ini. Ia menyebut para kepala sekolah berasal dari latar daerah berbeda, namun harus bekerja dalam satu sistem terpadu.
“Meskipun mereka kepala sekolah dari berbagai daerah, tapi mereka pada dasarnya adalah satu tim yang tidak bisa dipisahkan,” katanya, melansir dari laman Kemensos.
Bekal bagi peserta
Gus Ipul bilang, materi pelatihan disusun untuk membekali peserta dengan pengetahuan lintas bidang. Peserta menerima pembelajaran terkait pendidikan ramah anak, kurikulum tematik Sekolah Rakyat, pengelolaan asrama, hingga manajemen administratif sekolah.
Pemerintah, lanjut Gus Ipul, juga melibatkan instansi teknis sebagai pengisi materi. Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama, KPAI, dan TNI menjadi pemateri yang memperkaya perspektif lintas sektor dalam pelatihan ini.
Gus Ipul mengatakan, seleksi kepala sekolah dilakukan secara berlapis, termasuk uji kemampuan dasar dan psikotes. Dia memastikan hanya kandidat yang memenuhi syarat akademik dan kepemimpinan yang lolos tahap akhir.
“Setelah administrasinya dulu kemudian ada wawancara. Kemudian ada tes Bahasa Inggris juga. Ada tes kemampuan kepemimpinan juga,” tuturnya.
Dekat dengan domisili
Selain kemampuan teknis, kata Gus Ipul, lokasi tempat tinggal kepala sekolah turut menjadi faktor seleksi. Pemerintah memilih kandidat yang berdomisili dekat lokasi Sekolah Rakyat agar lebih mudah dalam mengelola siswa dan pengasuhan.
Setiap kepala sekolah dipilih dari tiga kandidat yang diajukan oleh pemerintah daerah masing-masing. Tahapan seleksi awal mencakup 159 peserta yang disaring melalui proses berjenjang.
Disebutkannya, tes lanjutan mengukur enam kompetensi inti, antara lain kemampuan membangun jejaring, inisiasi perubahan, memberi arahan, hingga memimpin dalam situasi menantang. Pemerintah menilai aspek kesiapan mental sebagai bagian dari integritas jabatan kepala sekolah.
Kemensos menargetkan 100 kepala sekolah untuk program Sekolah Rakyat tahap awal. Saat ini, 53 orang sudah mengikuti retret, sementara sisanya dijadwalkan mengikuti retret tahap kedua setelah pengumuman pada 30 Juni 2025.
Rekrutmen guru Sekolah Rakyat juga sedang berlangsung. Sebanyak 1.554 guru akan diumumkan secara nasional pada akhir Juni 2025, setelah melalui seleksi administratif dan psikologis.
Seratus titik Sekolah Rakyat
Para guru akan ditugaskan untuk mengajar lebih dari 9.700 siswa di 100 titik Sekolah Rakyat. Gus Ipul menyebut, sebagian besar siswa kini masih dalam tahap verifikasi data oleh pemerintah daerah setempat.
“Mungkin pengumuman siswa akan final antara 13 sampai 20 Juni. Insya Allah pemanggilan siswa ke asrama dilakukan mulai 14 Juli,” ujar Gus Ipul.
Kegiatan ini menjadi sarana konsolidasi kepemimpinan pendidikan berbasis komunitas. Retret dirancang bukan hanya sebagai pelatihan teknis, melainkan juga pembentukan nilai dan identitas sekolah.
Gus Ipul berharap Sekolah Rakyat menjadi model pendidikan inklusif berbasis lokal yang bisa direplikasi secara nasional. Pembekalan kepada para kepala sekolah merupakan bagian awal dari pembentukan ekosistem pendidikan baru. (P-Khalied Malvino)