25.8 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

    Reog Ponorogo resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia, kebaya dan kolintang menunggu

    Terkait

    PRIORITAS, 4/12/24 (Jakarta): Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menaungi bidang kebudayaan, UNESCO, resmi mengakui Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) dari Indonesia. Ini berarti, Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda dari Indonesia ke-14 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

    Pengakuan Reog Ponorogo itu dilakukan saat sesi sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada Selasa (3/12/24) waktu setempat atau Rabu WIB.

    Sesi itu menyetujui usulan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, memasukkan reog ponorogo sebagai intangible cultural heritage yang diakui UNESCO.

    “Masuknya Reog Ponorogo sebagai sebuah representasi kekayaan warisan budaya Indonesia, yang memadukan keberanian, solidaritas, dan keindahan tradisi lokal ke dalam daftar WBTb UNESCO merupakan kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab kolektif kita untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Dalam pesan virtual yang disampaikan di hadapan anggota komite dan delegasi Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke-19 di Paraguay, Fadli Zon menyatakan pengakuan reog Ponorogo ini menjadi momen penting bagi Indonesia dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.

    Kebaya dan Kolintang menunggu

    Sebelumnya,  Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan pemerintah mendaftarkan tiga kebudayaan tradisional Indonesia sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO, yang disidangkan pada Desember tahun ini. Selain reog ponorogo, didaftarkan juga kebaya, dan kolintang dari Sulawesi Utara.

    Setelah disetujuinya reog oleh UNESCO, kini Indonesia masih menunggu nasib kebaya dan kolintang. Menurut jadwal, kebaya akan disidangkan pada Rabu (4/12/24) ini atau Kamis WIB, dan kolintang pada Kamis (5/12/24) waktu setempat atau Jumat WIB.

    Harmoni tari-musik-mitologi

    Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang telah menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. Reog juga merupakan simbol dari gotong royong, yang tercermin dalam proses kreatifnya, mulai dari pembuatan topeng hingga kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan komunitas lokal.

    “Reog Ponorogo bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga cerminan identitas, semangat, dan ketangguhan masyarakat Ponorogo. Dalam hal ini, Pemerintah berkomitmen memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 32 ayat 1,” kata wakil ketua DPR periode 2014-2019 ini seperti dilansir Beritasatu.com.

    Saat ini Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya melestarikan reog ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal. Selain itu, pemerintah juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya.

    “Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan seni budaya tradisional sebagai warisan budaya yang kita jaga bersama. Reog Ponorogo adalah kebanggaan kita, dan tugas kita adalah memastikan seni ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang,” tutup Fadli Zon. (P-wr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini