26.9 C
Jakarta
Thursday, May 1, 2025

    Rekaman palsu picu bentrokan berdarah di Suriah

    Terkait

    PRIORITAS, 30/4/25 (Damaskus): Sebuah rekaman audio palsu yang menyinggung umat Muslim Sunni, telah menyebabkan bentrokan berdarah dengan warga Druze di Suriah, hari Selasa hingga Rabu (30/4/25). Akibatnya 18 orang tewas dan 15 lainnya terluka.

    “Bentrokan itu dipicu rekaman palsu yang disebut dibuat seorang komunitas Druze dan menyinggung umat Muslim Sunni, sehingga membuat marah orang-orang bersenjata Sunni”, kata sumber keamanan setempat, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews dan Asharq Al Awsat, hari Rabu (30/4/25).

    Rekaman suara yang beredar mulai Minggu malam hingga Senin itu, konon menampilkan Sheikh Marwan Kiwan, yang membuat pernyataan merendahkan tentang tokoh suci Islam.

    Rekaman tersebut memicu kemarahan dan kerusuhan sporadis di asrama universitas di Damaskus dan Homs, kemudian meluas ke komunitas Druze di Jaramana.

    Namun ternyata rekaman tersebut ternyata palsu. Rekaman itu diduga sengaja dibuat kelompok tertentu, untuk memicu pertikaian bersenjata dengan tujuan untuk mengusir warga Druze dari Suriah.

    Sheikh Kiwan kemudian muncul dalam sebuah video dan membantah suara itu adalah miliknya. Ia mengatakan rekaman itu dibuat untuk memicu perpecahan sektarian di Suriah.

    Karena termakan hasutan palsu itu, emosi kelompok Sunni yang bersenjata sempat terpicu. Mereka langsung menyerang kelompok Druze.

    Lebih dari selusin orang tewas di sebuah kota yang mayoritas penduduknya beragama Druze, di dekat ibu kota Suriah pada hari Selasa dan rabu.

    Serangan roket RPG

    Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berpusat di Inggris, bentrokan baru di Ashrafiyat dan Sahnaya itu,  melibatkan senjata ringan dan sedang, termasuk serangan roket RPG. Bahkan pihak Sunni diyakini mengunakan tembakan mortir

    “Jumlah korban tewas akibat kekerasan yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 18 orang, termasuk sembilan penduduk dari daerah Jaramana, Sahnaya, dan Ashrafiyat Sahnaya, dan sembilan anggota pasukan pro-pemerintah”, lapor SOHR.

    Setidaknya 15 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena ketidakstabilan yang terus berlanjut.

    Sumber keamanan Suriah mengungkapkan, orang-orang bersenjata dari kota terdekat Maliha dan daerah lain, yang mayoritas penduduknya beragama Sunni,  mulai menyerang warga di kota Jaramana di tenggara Damaskus yang sebagian besar penduduknya beragama Druze.

    “Di antara yang tewas adalah dua anggota Dinas Keamanan Umum Suriah, pasukan keamanan baru yang sebagian besar terdiri dari mantan pemberontak”, kata juru bicara kementerian dalam negeri, Mustafa al-Abdo.

    Hasutan sektarian

    Warga Druze Jaramana mengecam adanya “hasutan sektarian” yang menjadi penyebab bentrokan berdarah tersebut.

    “Rakyat Suriah jangan jatuh ke dalam perangkap hasutan, yang hanya menguntungkan musuh-musuh Suriah dan persatuannya”, bunyi pernyataan warga Druze.

    Pernyataan tersebut, juga menyerukan kepada pihak berwenang untuk meluncurkan investigasi segera dan transparan.

    Komunitas Druze juga meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam memicu atau mengatur kejahatan,  sehingga menyebabkan banyak korban jiwa warga tak bersalah.

    Kementerian Dalam Negeri Suriah mengakui adanya rekaman palsu yang menghasut Muslim Sunni tersebut.

    Menanggapi aksi kekerasan tersebut, pihak berwenang memberlakukan jam malam di Jaramana, Sahnaya, dan Ashrafiyat Sahnaya.

    Masyarakat juga diminta patuh pada aturan ketertiban umum dan menghindari tindakan individu, yang dapat membahayakan nyawa, harta benda, atau keamanan publik.

    Israel bela Druze

    Dampak bentrokan tersebut, militer Israel melancarkan serangan peringatan terhadap “para ekstremis”, yang bersiap menyerang anggota minoritas Druze di Suriah.

    “IDF melakukan tindakan peringatan dan menyerang organisasi kelompok ekstremis yang bersiap menyerang penduduk Druze di kota Sahnaya, di wilayah Damaskus, Suriah,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Rabu, dalam sebuah pernyataan bersama dengan Menteri Pertahanan Israel Katz.

    Pernyataan Israel juga mengatakan sebuah pesan telah disampaikan kepada rezim Suriah. Israel mengharapkan rezim tersebut bertindak untuk mencegah terjadinya bahaya terhadap Druze.(P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini