PRIORITAS, 30/6/25 (Jakarta): Kemiskinan global masih menjadi tantangan besar bagi dunia. Meski banyak negara berkembang menunjukkan kemajuan, sebagian wilayah lain justru tertinggal semakin jauh.
Laporan Dana Moneter Internasional (IMF) 2025 yang diolah oleh Visual Capitalist mengungkap daftar negara dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita terendah. Data ini menunjukkan, krisis ekonomi masih sangat nyata di berbagai kawasan.
Negara termiskin versi IMF:
1. Sudan Selatan – US$251 atau Rp4.087.535
Negara termuda di dunia ini masih dililit konflik bersenjata dan kekacauan politik.
2. Yaman – US$417 atau Rp6.790.845
Perang berkepanjangan telah menghancurkan sektor ekonomi dan layanan dasar.
3. Burundi – US$490 atau Rp7.979.650
Negara ini mengalami stagnasi pertumbuhan akibat lemahnya tata kelola dan infrastruktur.
4. Republik Afrika Tengah – US$532 atau Rp8.663.620
Meski kaya sumber daya, negara ini gagal keluar dari konflik bersenjata.
5. Malawi – US$580 atau Rp9.445.300
Perekonomian Malawi bergantung pada sektor pertanian yang rentan krisis iklim.
6. Madagaskar – US$595 atau Rp9.689.575
Negara kepulauan ini masih menghadapi kesenjangan pendidikan dan lapangan kerja.
7. Sudan – US$625 atau Rp10.178.125
Kudeta militer dan ketidakstabilan politik terus menekan sektor ekonomi.
8. Mozambik – US$663 atau Rp10.796.955
Ancaman kelompok bersenjata memperlambat proses pembangunan.
9. Republik Demokratik Kongo – US$743 atau Rp12.099.755
Sumber daya alam berlimpah belum mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
10. Niger – US$751 atau Rp12.230.035
Negara ini masih bergantung pada bantuan luar negeri dan ekspor primer.
Selain negara-negara Afrika, beberapa negara Asia juga masuk dalam daftar.
Negara Asia masih tertinggal
1. Myanmar – US$1.177 atau Rp19.167.445
Ketidakpastian politik dan konflik militer membuat ekonomi stagnan.
2. Nepal dan Tajikistan
Keterbatasan infrastruktur serta geografi pegunungan menjadi tantangan utama kedua negara ini.
3. Timor Leste
Sebagai negara kecil yang baru merdeka, Timor Leste masih sangat bergantung pada sektor migas dan bantuan luar.
Sementara itu, beberapa negara besar juga belum sepenuhnya lepas dari tantangan ekonomi mendasar.
India-RI belum aman
India tercatat sebagai negara termiskin ke-50, dengan PDB per kapita sebesar US$2.900.
Sementara Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, berada di kelompok negara berpendapatan menengah bawah dengan PDB per kapita US$4.960 atau Rp80,25 juta.
Posisi tersebut membuat penting untuk memahami klasifikasi pendapatan menurut lembaga global.
Kategori pendapatan versi Bank Dunia:
- Pendapatan rendah: < US$1.135
- Menengah bawah: US$1.136 – US$4.465
- Menengah atas: US$4.466 – US$13.845
- Pendapatan tinggi: > US$13.845
Indonesia kini berada tepat di ambang batas kategori menengah atas. Namun, kenaikan klasifikasi tidak otomatis menjamin pemerataan kesejahteraan.
Kemiskinan tidak hanya soal pendapatan, tetapi juga menyangkut persoalan struktural yang kompleks.
Konflik berkepanjangan, beban utang, krisis iklim, dan ketimpangan distribusi menjadi penyebab utama kemiskinan global. Tak sedikit negara yang tampak tumbuh di atas kertas, namun kesejahteraan rakyatnya tertinggal jauh. (P-Khalied Malvino)