Tonton Youtube BP

Putra Sulut Ch Ch Taulu masuk tahap kajian: Ini 40 nama calon Pahlawan Nasional

Wilson Lumi
31 Oct 2025 17:34
6 minutes reading

Fadli Zon pimpin Dewan Gelar

PRIORITAS, 30/10/2025 (Jakarta): Letkol (Anumerta) Charles Choesj Taulu dari Sulawesi Utara kembali diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Setelah sempat diajukan pada 2023 namun belum ditetapkan, kini nama pahlawan asal tanah Minahasa itu tengah dikaji oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang dipimpin oleh Fadli Zon.

Ch Ch Taulu (bersama BW Lapian yang sudah lebih dulu mendapat gelar Pahlawan Nasional dan SD Wuisan) merupakan pelaku utama Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946 di Sulawesi Utara (Sulut).

Peristiwa heroik mendukung Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno dan Bung Hatta ini merupakan yang pertama terjadi di luar Tanah Jawa (atau kedua setelah gerakan 10 November 1945 di Surabaya).

Bahkan, merujuk kepada beberapa studi akademik juga sumber resmi, Ketua Dewan Kehormatan Gerakan Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP), Dr Theo L Sambuaga, MIPP dan Ketum DPP GPPMP, Dr Jeffrey M Rawis, MA menyatakan, jika tak ada pergerakam kaum nasionalis di Tanah Minahasa, kemungkinan besar Negara Proklamasi RI itu cuma sebatas Tanah Jawa.

Sebab, wakil-wakil Belanda di berbagai lembaga internasional, terutama di PBB, gencar memprovokasi forum, dengan menyebar hoax, seolah semua pihak di balik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, hanya merupakan aksi para ekstremis dan separatis di Tanah Jawa.

Namun dengan telak, LN ‘Babe’ Palar (wakil RI di PBB, yang sudah mendapat anugerah gelar Pahlawan Nasional dari Negara), berhasil mematahkan pernyataan mereka, dengan mengangkat bukti perjuangan heroik bersenjata para Waraney Minahasa (didukung pejuang berbagai daerah, termasuk dari Jawa Tondano), yang dengan gagah berani menggempur ‘tangsi’ militer Belanda di Teling, menawan banyak tentaranya, sekaligus merobek kain merah-putih-biru sembari mengibarkan sang Merah Putih.

Terbanyak Pahlawan Nasional

Dalam catatan Jeffrey Rawis, saat ini Sulawesi Utara termasuk yang terbanyak melahirkan sosok Pahlawan Nasional.

Selain Ch Ch Taulu, sederet tokoh hebat juga sedang diperjuangkan mendapat gelar Pahlawan Nasional, di antaranya Daan Mogot (yang namanya diabadikan sebagai nama jalan terpanjang di Indonesia, menghubungkan dua provinsi, yakni Jakarta Barat (DKI Jakarta)-Kota Tangerang (Banten).

Lalu, Mendur Bersaudara (pemotret berbagai peristiwa bersejarah RI, sejak pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Bung Karno). Dan masih banyak lagi.

Berikut daftar pahlawan nasional asal Sulawesi Utara:

1. Dr Gerungan Saul Samuel Jacob (Sam) Ratulangi

2. Arie Frederik Lasut

3. Maria Walanda Maramis

4. Robert Wolter Mongisidi

5. Jahja Daniel Dharma

6. Lambertus ‘Babe’ Nicodemus Palar

7. Bernard Wilhelm Lapian

8. Alexander Andries Maramis (A.A. Maramis)

9. Prof Arnold Mononutu

10. Pierre Tendean

11. Bataha Santiago

Hebatnya lagi, sebagian besar dari mereka berjuang untuk RI di luar daerahnya,  seperti Wolter ‘Bote’ Mongisidi di Sulsel, Arie Lasut di DI Yogya, AA Maramis-Arnold Mononutu-Pierre Tendean di Jakarta, bahkan Babe Palar di New York.

Proses penetapan gelar

Diketahui, pemerintah tengah menyiapkan proses penetapan gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025. Sebanyak 40 tokoh kini sedang dikaji oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) dan salah satu nama yang masuk sebagai calon penerima gelar Pahlawan Nasional yakni Putera Minahasa, Letkol (Anumerta) Charles Choesj Taulu.

Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya telah mengusulkan nama-nama tersebut kepada Dewan GTK untuk diteliti dan diverifikasi sebelum disampaikan kepada Presiden.

Ketua Dewan GTK 2025 Fadli Zon dalam penetapan calon penerima gelah Pahlawan Nasional 2025 ini didampingi Wakil Ketua Prof. Susanto Zuhdi, bersama anggota Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago, Prof. Agus Mulyana, Prof. Nasaruddin Umar, dan Jenderal Polisi (Purn) Sutarman.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 3/TK/2025, dewan ini bertugas memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam menetapkan tokoh penerima gelar kehormatan negara, seperti Pahlawan Nasional, serta tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya.

Dibentuk langsung di bawah Presiden, Dewan GTK menjadi lembaga yang menegakkan prinsip seleksi ketat, objektif, dan historis. Proses seleksi dilakukan melalui kajian multidisipliner, verifikasi rekam jejak, serta penilaian nilai-nilai keteladanan dan kepahlawanan yang relevan dengan tantangan zaman.

“Beberapa nama yang diusulkan antara lain Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Soeharto, dan pejuang buruh Marsinah. Selain itu, ada pula tokoh-tokoh dari berbagai provinsi,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Kamis (24/10/2025) di Jakarta.

Tugas dan mandat Dewan GTK

Dewan GTK memiliki mandat untuk meneliti, membahas, dan memverifikasi usulan pemberian maupun pencabutan gelar kehormatan negara. GTK juga berwenang memberikan rekomendasi resmi kepada Presiden mengenai penetapan gelar Pahlawan Nasional.

Selain itu, GTK menyusun kebijakan pembinaan nilai kepahlawanan serta memperkuat pemahaman publik tentang semangat perjuangan, integritas, dan pengabdian kepada bangsa.

Deretan nama yang diusulkan

Dari 40 nama calon pahlawan nasional, beberapa di antaranya merupakan tokoh yang telah lama diusulkan dan kini kembali diajukan karena telah memenuhi syarat administratif dan substansial.

Nama-nama besar tersebut di antaranya, Presiden ke-2 RI Soeharto (Jawa Tengah), Presiden ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (Jawa Timur), Marsinah, aktivis buruh (Jawa Timur), Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (DKI Jakarta), Letkol (Anumerta) Charles Choesj Taulu (Sulawesi Utara), juga Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat).

Selengkapnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/10/25) menyebut, ke-40 nama yang diusulkan tersebut, masing-masing:

Usulan pada 2025: KH. Muhammad Yusuf Hasyim – Jawa Timur Demmatande – Sulawesi Barat, dan KH. Abbas Abdul Jamil – Jawa Barat Marsinah – Jawa Timur.

Usulan Tunda 2024: Hajjah Rahmah El Yunusiyyah – Sumatera Barat, Abdoel Moethalib Sangadji – Maluku (Diusulkan pada 2023), Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin – DKI Jakarta (Diusulkan pada 2010), Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu – Sulawesi Utara (Diusulkan pada 2023), Mr. Gele Harun – Lampung (Diusulkan pada 2023), Letkol Moch. Sroedji – Jawa Timur (Diusulkan pada 2019), Prof. Dr. Aloei Saboe – Gorontalo (Diusulkan Tahun 2021), Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010), Mahmud Marzuki – Riau (Diusulkan Tahun 2022), Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar – Aceh (Diusulkan Tahun 2021), Drs. Franciscus Xaverius Seda – Nusa Tenggara Timur (Diusulkan Tahun 2012), Andi Makkasau Parenrengi Lawawo – Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010), Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara (Diusulkan Tahun 2020), Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma – Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2024), K.H. Wasyid – Banten (Diusulkan Tahun 2024), dan Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2024).

Usulan memenuhi syarat diajukan kembali (2011-2023): Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2021), K.H. Abdurrahman Wahid – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2010), H.M. Soeharto – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010), K.H. Bisri Syansuri – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2020), Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat (Diusulkan Tahun 2012), Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf – Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010), H.B. Jassin – Gorontalo (Diusulkan Tahun 2022), Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja – Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2022), M. Ali Sastroamidjojo – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2023), dr. Kariadi – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2020), R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2023), Basoeki Probowinoto – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2023), Raden Soeprapto – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010), Mochamad Moeffreni Moe’min – DKI Jakarta (Diusulkan Tahun 2018), K.H. Sholeh Iskandar – Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2023), Syekh Sulaiman Ar-Rasuli – Sumatera Barat (Diusulkan Tahun 2022), Zainal Abidin Syah – Maluku Utara (Diusulkan Tahun 2021), Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy – Maluku (Diusulkan Tahun 2021), Chatib Sulaiman – Sumatera Barat (Diusulkan Tahun 2023), dan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri – Sulawesi Tengah (Diusulkan Tahun 2010).

Proses kajian masih berlangsung, dan pengumuman resmi penerima gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 rencananya akan dilakukan pada November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. (P-*r/bwl)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x