PRIORITAS, 9/11/24 (Berau, Kaltim): Indonesia memang dikenal memiliki beragam destinasi wisata. Salah satu yang belum banyak diekspos adalah Pulau Maratua di gugusan Kepulauan Derawan, wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Maratua disebut-sebut “Maldives” Indonesia di Pulau Kalimantan.
“Maldives” atau Maladewa adalah sebuah negara pulau kecil di sebelah selatan barat daya India yang memiliki daerah tujuan wisata tersohor di dunia. Wisata bahari yang sebagian objeknya berupa penginapan terapung (water villa), membuat destinasi wisata yang satu ini menjadi pilihan wisatawan mancanegara untuk berlibur secara eksklusif.
Dilansir dari berbagai sumber, Pulau Maratua menjadi salah satu wisata bahari yang menjadi favorit wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, saat melawat ke Kalimantan Timur. Sebagai pulau kecil dengan kondisi lingkungan khas perairan tropis, Pulau Maratua mampu menyedot perhatian wisatawan untuk berkunjung dan melewatkan liburan di sini.
Lokasi
Maratua merupakan pulau terluar di Indonesia, terletak di sebelah selatan kota Tarakan. Secara administratif pulau ini berada di bawah kendali pemerintah daerah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan berada di perairan Laut Sulawesi.
Pulau dengan bentuk huruf U ini memiliki luas daratan sekitar 384,36 kilometer persegi dan perairan mencapai 3.735,18 km2. Populasi penduduk di pulau ini sekitar 3.000 jiwa dan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai nelayan. Masyarakat asli penghuni pulau Maratua adalah Suku Bajo.
Pulau ini lokasinya di sebelah timur Pulau Kalimantan dan dikelilingi pulau-pulau kecil seperti Pulau Sidau, Pulau Semut, Pulau Andongabu, Pulau Sangalan, Pulau Bulingisan, Pulau Nusa Kokok, Pulau Bakungan, Pulau Nunukan, Pulau Pabahanan, dan Pulau Gosong Pasir.
Akses ke Pulau Maratua
Ada dua alternatif cara yang bisa dilakukan untuk menuju Pulau Maratua, melalui jalur laut dan udara. Jalur laut bisa dilakukan dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb, dengan menyewa speed boat. Perjalanan ke Pulau Maratua membutuhkan waktu yang agak lama, yaitu sekitar tiga jam perjalanan laut speed boat kecepatan sedang.
Jalur kedua adalah jalur udara. Dari Bandara Kota Tarakan, anda bisa memesan tiket penerbangan menuju bandara di Pulau Maratua. Penerbangan menuju bandara Pulau Maratua membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan pesawat jenis cesna.
Air yang jernih
Pulau Maratua memiliki perairan yang jernih. Para penyelam akan mendapati surga di bawah air. Keindahan alam bawah laut Pulau Maratua yang memukau, beraneka ragam jenis ikan, termasuk penyu, juga turut menemani wisatawan yang pergi menyelam.
Pulau Maratua memiliki banyak spot diving dan snorkeling yang indah. Spot untuk diving tersebut di antaranya Jetty Dive, Turtle Traffic, Mid Reef, Eel Garden, Hanging Garden, Cabbage Garden, dan The Channel spot. Untuk anda yang berencana melakukan diving hendaknya harus memiliki diving license dan bagi yang akan ber-snorkeling alangkah baiknya membaca tips snorkeling bagi pemula terlebih dulu.
Di sini, pengunjung dapat berenang bersama penyu, dan menyaksikan ikan lumba-lumba yang kadang beiringan dengan perahu motor atau speed boat yang kita naiki.
Penginapan terapung
Yang paling unik di Pulau Maratua adalah adanya penginapan terapung alias water villa, mirip dengan di Maladewa. Ada satu resort yang dimiliki oleh warga Malaysia di pulau ini yakni Maratua Paradise Resort. Di resort ini, harga sewa penginapan terapungnya terbilang mahal.
Sebenarnya ada dua macam penginapan. Selain Water Villa yang lokasinya berada di atas air, ada juga Beach Challet yang lokasinya berada di atas pasir pantai. Dan ada pula penginapan berupa homestay milik warga setempat dengan harga sewa yang pastinya lebih murah daripada menginap di resort yang terlihat eksklusif di Maratua.
Harga kamar atau vila di Pulau Maratua beragam. Meski terdapat resort dan villa mewah, Maratua juga memiliki sejumlah penginapan murah. Untuk kategori homestay dan cottage Rp250.000 sampai Rp400.000 permalam. Losmen Rp400.000 permalam, guesthouse Rp500.000 permalam.
Pulau Maratua juga sudah dilengkapi resort yang umumnya dikunjungi wisatawan asing, seperti Maratua Paradise Resort, Pratasaba di Payung-payung, Green Nirvana Jalan Bayur, Payung-Payung, Borneo Cottage Teluk Harapan, Noah Maratua Resort, Teluk Harapan Bohe Bukut, dan Virgin Cocoa Island.
Harga sewa kamar di hotel-hotel ini dipatok dengan harga terendah USD190 atau sekitar Rp3.000.000 permalam.
Selain pantai, Pulau Maratua juga menawarkan keindahan objek wisata danau-danaunya, yaitu Danau Haji Buang (air payau) dan Danau Tana’ Bamban (kerang). Danau Haji Buang merupakan danau air payau karena terletak dekat muara. Sedangkan Danau Tana’ Bamban menjadi tempat masyarakat setempat mencari kerang yang berlimpah.
Sejak 2015, Pemerintah Kabupaten Berau menambah daya tarik Pulau Maratua dengan menyelenggarakan Maratua Jazz Dive and Fiesta (MJDF). Event tahunan ini sempat terhenti di tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19, namun di tahun 2022 kembali digelar. Di tahun 2024 ini, MJDF digelar belum lama berselang yaitu 22-26 Oktober lalu.
Saat ibukota negara sudah pindah ke IKN Nusantara yang juga berada di Provinsi Kalimantan Timur, Pulau Maratua diyakini bakal menjadi destinasi pariwisata yang lebih tersohor, baik di kalangan turis lokal maupun pelancong mancanegara. Apalagi karena Pemerintah Kabupaten Berau berencana mengembangkan Pulau Maratua sebagai destinasi pariwisata premium. (P-ht)