31.5 C
Jakarta
Sunday, June 15, 2025

    Progres pekerjaan paket proyek perbaikan sungai di Kota Palu pasca-tsunami capai 80 persen

    Terkait

    PRIORITAS, 23/5/25, (Palu): Progres pekerjaan paket proyek perbaikan sungai di Kota Palu atau River Improvement in Palu City Area capai 80,31 persen, dan dijadwalkan selesai September 2025 mendatang.

    Pasca gempa tsunami likuefaksi 28 September 2018 silam yang memporak porandakan kota Palu sejumlah infrastruktur penunjang ikut ambruk diterjang tsunami. Peristiwa memilukan warga kota Palu kini mulai pulih. Untuk itu pemerintah lewat Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III melakukan perbaikan sungai diwilayah kota Palu yang bermuara di Teluk Palu.

    Proyek ini tujuannya untuk untuk penanggulangan tsunami sungai yang berada wilayah kota Palu (Hilir Sungai Palu, Sungai Ngia, Sungai Kawatuna) bermuara ke Teluk Palu dan maaf bukan pengendali banjir, sebab pengendali banjir itu berada di hulu. Karena letak berada dimuara untuk itu yang dikerjakan saat ini bagian dari muara inilah sepanjang total 1.600 meter masing-masing terbagi 800 meter sisi kiri dan 800 meter sisi kanan.

    Ir Anang Widodo Project Manajer (PM) PT Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) mengatakan saat ini progres capai 80 persen dan jumlah dana dibayarkan 78 persen ditata sebagai Waterfront dan paket ini adalah countermeasure likuifaksi jika melihat desain yang ada justru nantinya juga akan ditata sebagai salah satu landscape yang mencerminkan Kota Palu sebagai Waterfront City.

    “Saat ini progres pekerjaan phisik capai 80,31 persen dan dana dibayarkan sudah sekitar 78 persen dari nilai kontrak dan proyek ini ditata akan menjadi waterfront Palu city dari pekerjaan proyek ini meskipun terkendala sulitnya tenaga kerja dilapangan dan juga matreal, namun pelaksanaan telah sesuai spesifikasi standar nasional apalagi proyek ini diawasi konsultan pengawas PT Yachiyo Engineering Co, Ltd and Associated.” kata Anang Widodo saat ditemui dilokasi proyek Jumat (23/5/25).

    Ir Anang Widodo (kedua dari kiri) Project Manager PT SMS bersama konsultan pengawas dari JICA Japan. (Beritaprioritas.com/Elkana Lengkong)

    Kasatker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWSS III, H Muhamad Ismaun ST, MT, mengatakan adanya kesulitan dalam pemancangan karena ditemukan bongkahan beton bekas penanganan sebelumnya sehingga pemancangan yang seharusnya bisa 8 batang per hari, tapi dapatnya hanya 3 atau 4 batang perhari.

    Pekerjaan paket proyek River Improvement in Palu City Area (Downstream of Palu Considering Tsunami Countermeasures, Kawatuna, Ngia River) dibiayai dana Loan JICA Japan terdapat addendum penambahan nilai kontrak akibat dari penambahan pekerjaan boulder untuk melindungi abutmen jembatan Palu IV.

    Oleh sebab itu diperlukan penambahan waktu pelaksanaan akibat dari penambahan volume pekerjaan yang tadinya paket proyek sebenarnya selesai akhir Agustus 2024. Namun dalam pelaksanaan terjadi kendala selain curah hujan tinggi terjadinya banjir juga hal lain diluar perencanaan sehingga dilakukan perpanjangan waktu hingga September 2025.

    “Awalnya sesuai kontrak Agustus tahun 2024 adanya item pekerjaan terjadi adendum akhirnya diperpanjang hingga September 2025 seperti kolam retensi dan penambahan nilai kontrak 10% untuk mengakomodir pengamanan pier jembatan Palu IV dengan material batu boulder” kata Kasatker SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air BWSS III, H Muhamad Ismaun ST, MT kepada Beritaprioritas jumat (23/5/25) lewat pesan WhatsApp

    Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III Dedi Yudha Lesmana ST,MT mengatakan Pekerjaan Pengendali Banjir Sungai Palu dibangun untuk mengatasi banjir di sungai palu yang berdampak terhadap masyarakat khususnya di Daerah Lere, sekaligus melindungi Huntap Lere.Diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.

    “Tentunya dengan selesainya pekerjaan ini, akan membawa manfaat bagi warga palu khususnya dalam mengendalikan banjir dan bahaya Potensi tsunami apabila ada terjadi gempa yg berpotensi tsunami. Apalagi di paket pekerjaan ini salah satu item pekerjaanya ada membuat Ruang Terbuka Hijau yang sekaligus sebagai waterfront city, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kota palu dimana di area landscape/RTH ada tsunami selter atau titik kumpul di zona aman erhadap tsunami” kata Dedi Yudha Lesmana ST, MT kepada Beritaprioritas Jumlat (23/5/25) lewat pesan WhatsApp.

    Sesuai catatan sungai Palu ketika curah hujan tinggi sudah pasti tak bisa dibendung dan akan meluap. Untuk itu pihak BWSS III juga akan buat disebelah kiri kanan muara sungai Palu drainase untuk pembuangan jika debet air sungai meluap. Kemudian paket proyek ini juga dari segi estetika butuh sebuah landmark yang membanggakan dan dapat mempercantik wajah Kota Palu dan itu ada permintaan Walikota Palu, termasuk menata lapangan yang ada di kampung Lere Palu Barat. (P-Elkana L.)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini