28.1 C
Jakarta
Monday, August 25, 2025

    Presiden Prabowo hadiri halalbihalal purnawirawan TNI AD bersama mantan Wapres Try Sutrisno

    Terkait

    PRIORITAS, 7/5/25 (Jakarta): Presiden RI, Prabowo Subianto, menghadiri halalbihalal Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5/25) petang. Prabowo Subianto yang berpangkat terakhir Jenderal Kehormatan (Purn) TNI itu, hadir bersama mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    Dipantau dari video yang dibagikan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres) pada Selasa (6/5/25) malam dan dikutip Beritapriritas.com Rabu (7/5/25) pagi, ikut hadir dalam acara itu sejumlah jenderal purnawirawan TNI dan keluarga besar TNI-Polri, termasuk yang saat ini aktif di pemerintahan atau lembaga.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo pertama kali menyapa Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, setelah itu Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, selaku tuan rumah atau penyelenggara halalbihalal.

    Kehadiran Try Sutrisno dalam acara ini menjadi salah satu pusat perhatian mengingat dalam beberapa hari terakhir ini nama mantan Wapres itu dikait-kaitkan dengan isu tuntutan sejumlah jenderal purnawirawan kepada Presiden Prabowo. Dalam surat pernyataan berisi delapan tuntutan itu, nama Try Sutrisno dicantumkan sebagai pihak “Mengetahui”.

    Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno (kedua dari kiri), ikut hadir dalam acara Halalbihalal PPAD Selasa (6/5/25) di Jakarta, bersama para purnawirawan lainnya, dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang menjadi Keluarga Besar TNI-Polri. (Screenshot BPMI Setpres)

    Dihadiri keluarga besar TNI-Polri

    Melalui sambutan Presiden Prabowo dan terlihat di video BPMI Setpres, hadir dalam acara halalbihalal dalam rangka Idul Fitri 1446 H itu adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Eddhie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Letjen TNI (Purn) Budi Priyono, dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Dari kalangan Kabinet Merah Putih, hadir antara lain Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Dalam Negeri Jend. Pol (Purn) Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan  Letjen TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin, dan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.

    Selain itu, hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Jend. TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Intelejen Negara Letjen TNI (Purn.) M. Herindra.

    Hadir juga Panglima TNI Jend. TNI Agus Subianto dan kepala staf AD, AU dan AL, Kapolri Jend. Pol Listyo Sigit Prabowo, Penasihat Presiden Jend. TNI (Purn) Wiranto dan Jend. TNI (Purn) Dudung Abdurahman, mantan Kepala BIN Jend. TNI (Purn) AM Hendropriyono, Jend. TNI (Purn) Agum Gumelar, Jend. TNI (Purn) Moeldoko,  Jend. TNI (Purn) Andhika Perkasa, dan purnawirawan perwira tinggi dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Polri, juga pengurus Persatuan Purnawirawan AD, AU dan AL.

    “Divede et impera”

    Pada awal sambutannya, Presiden Prabowo bernostalgia sebagai prajurit TNI yang  pernah merasakan langsung gemblengan para purnawirawan Angkatan 45, termasuk yang hadir dalam acara halalbihalal tersebut.

    Pada bagian lain sambutannya, Prabowo mengeluhkan kondisi bangsa Indonesia belakangan ini. “Kita mau take off dihajar, setiap kali mau maju dihajar. (Terjadi) kerusuhan, perang saudara, pemberontakan, suku lawan suku, agama lawan agama, nggak jelas,” ungkap Prabowo.

    “Tapi sebagai jenderal, sebagai prajurit, kita lama-lama belajar, dari ratusan tahun ‘divede et impera’, kita selalu dipecah belah,” ungkapnya.

    “Maaf harus saya katakan, terjadi suatu kelengahan di mana elit kita kadang-kadang lupa dengan rancang bangun perjuangan pendiri-pendiri bangsa kita,” tambahnya.

    Prabowo melanjutkan sekaligus mengingatkan, Angkatan 45, katanya, Bung Karno dan generasi-generasinya telah memberi bangsa Indonesia Pancasila dan UUD 45. “Tapi banyak di antara elit kita yang tidak memahami, tidak mau memahami atau pura-pura tidak mau lihat arti dari pasal-pasal dalam UUD 45,” tuturnya.

    “Angkatan 45 mengajarkan kepada saya, kita harus menyelamatkan bangsa dan rakyat dan tanah air kita. Mereka mengajarkan kepada kita semangat tidak kenal menyerah,” sambungnya.

    Tapi ia menyayangkan karena katanya TNI selalu dituduh mau jadi diktator. “Padahal kita mau berkuasa dengan meminta mandat rakyat. TNI tidak mau berkuasa dengan senjata,” kata Prabowo.

    Presiden Prabowo juga mengatakan, “Kita sebagai purnawirawan, dari segi kedinasan benar kita sudah menyerahkan kepada generasi selanjutnya. Tapi sebagai patriot, sebagai warganegara, kalau kita masih punya kemampuan, kalau kita masih punya semangat, kalau kita masih punya sesuatu yang bisa kita sumbangkan kepada negara dan bangsa, ya kita harus menyumbang apa yang bisa kita sumbangkan.”

    Salah Pak Try

    Prabowo juga menyampaikan tekadnya, bahwa dalam lima tahun mendatang, Indonesia harus swasembada BBM (bahan bakar minyak), harus swasembada energi.

    “Nanti akan ada yang bertanya, apa bisa? Harus bisa! Semangat yang ditanamkan Angkatan 45, semangat tidak kenal menyerah, merdeka atau mati, berdiri di atas kaki sendiri, kita tidak mau jadi kacungnya bangsa lain. Kalau (yang lain) mau, silakan. Saya tidak mau,” kata Prabowo penuh semangat.

    Terkait dengan semangatnya itu, dalam nada berkelakar ia mengatakan itu salah pembina-pembinanya yang mendidiknya seperti itu. “Salah Pak Try, Pak Luhut, Pak Hendro, Pak Agum, yang memberi contoh, yang menanamkan kepada kita semangat itu. Jadi kalau Prabowo sekarang seperti ini, jangan salahkan Prabowo. Salahkan Pak Try, Pak Hendro, Pak Luhut, Pak Wiranto,” ucap Presiden disambut riang hadirin. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini