Presiden Korea Selatan soroti pentingnya membangun dialog dengan Korut

Zamir Ambia
25 Nov 2025 14:27

Internasional 0

1 minutes reading

Bendera Korea Selatan berkibar di Zona Demiliterisasi, yang menjadi batas penyangga antara Korea Utara dan Korea Selatan. (Dok/Audley Travel)

PRIORITAS, 25/11/25 (Jakarta): Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menegaskan pentingnya membuka jalur komunikasi dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK). Ia menyatakan kondisi di Semenanjung Korea saat ini berada dalam tingkat bahaya tinggi, sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap.

“(Semenanjung) berada dalam situasi yang sangat berbahaya dengan bentrokan yang tidak disengaja dapat terjadi kapan pun,” imbuh Lee dalam sebuah konferensi pers dalam penerbangannya dari Johannesburg ke Ankara pada Minggu (23/11/25) waktu setempat, sebagai bagian dari lawatannya ke empat negara di Afrika dan Timur Tengah.

Lee menegaskan, Seoul perlu terus berupaya secara sabar untuk membuka kembali dialog dengan RRDK. Ia menyebut hubungan antar-Korea kini berada pada titik yang sangat penuh permusuhan dan konfrontasi, bahkan tanpa adanya kepercayaan dasar.

Ia menambahkan, tidak ada mekanisme untuk meredam potensi bentrokan tak disengaja karena seluruh jalur komunikasi antar-Korea telah putus.

Saat ditanya apakah Korea Selatan bersedia mengurangi latihan militer bersama Amerika Serikat guna mendorong RRDK kembali berdialog, Lee menyatakan latihan tersebut idealnya tidak perlu dilakukan jika rezim perdamaian yang kokoh telah tercipta di antara kedua Korea. (P-Zamir)