PRIORITAS, 26/6/24 (Jakarta): Saat ini kekayaan pemilik grup Djarum Hartono bersaudara berhasil menggeser konglomerat batu bara Low Tuck Kwong di posisi dua dan tiga dalam daftar orang terkaya versi Forbes.
Namun, orang terkaya di Indonesia dalam daftar itu masih ditempati pemilik Barito Group, Prajogo Pangestu.
Dalam rilis Forbes Real Time Billionaires sebagaimana dipantau BeritaSatu.com, Rabu (26/6/24) pagi, R Budi Hartono memiliki kekayaan US$23,6 miliar (Rp387 triliun). Sementara Michael Hartono memiliki harta US$22,1 miliar (Rp387 triliun).
Sementara Low Tuck Kwong memiliki kekayaan US$20,8 miliar (Rp341 triliun) atau turun dari posisi kedua ke posisi empat.
Tergerus di bursa
Disebutkan, penyebab penurunan kekayaan Low Tuck Kwong ialah tergerusnya saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar 14,75 persen ke Rp15.175 pada perdagangan Jumat (21/6/24).
Sementara pada perdagangan Senin (24/6/24) hingga Rabu (26/6/24) pagi, saham BYAN stagnan di Rp15.175. BYAN merupakan emiten batu bara dengan kapitalisasi terbesar di bursa domestik.
Sedangkan Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Tanah Air dengan harta US$63,5 miliar (Rp1.043 triliun).
Robert dan Michael Hartono merupakan anak pendiri perusahaan rokok Djarum, Oei Wie Gwan. Namun, sumber kekayaan Hartono bersaudara juga mengalir dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Duo Hartono menjadi pemegang saham pengendali di BCA di bawah naungan PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan 54,94 persen. Adapun Dwimuria dimiliki Robert Budi Hartono sebanyak 51 persen saham, dan 49 persen saham dipegang oleh Michael Bambang Hartono.
Aliran kekayaan duo Hartono juga berasal dari investasi di emiten sektor telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Low Tuck Kwong pernah menjadi orang terkaya di Indonesia ketika harga batu bara mencapai puncaknya pada 2023. Kekayaan Low Tuck Kwong pernah mencapai US$26,5 miliar pada November 2023, sebelum diambil alih oleh Prajogo Pangestu pada bulan yang sama. (P-BST/jr) — foto ilustrasi istimewa