31.5 C
Jakarta
Sunday, June 15, 2025

    Prabowo ke Rusia hendak temui Putin, bahas penguatan kerjasama bilateral

    Terkait

    PRIORITAS, 12/6/25 (Jakarta): Presiden RI, Prabowo Subianto, akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia pada 18–20 Juni 2025, menandai lawatan pertamanya ke negara itu sejak dilantik. Diketahui, agenda utama adalah pertemuan bilateral bersama Presiden Vladimir Putin dan partisipasi dalam forum ekonomi di St Petersburg.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat mengatakan, kunjungan ini dilakukan atas undangan resmi dari Putin dan akan membahas penguatan kerja sama bilateral serta isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama.

    “Presiden Prabowo dan rombongan terbatas akan bertolak ke Rusia pada 18 Juni dan dijadwalkan menghadiri forum ekonomi serta pertemuan dengan Presiden Putin,” kata Rolliansyah dalam konferensi pers, dikutip Kamis (12/6/25).

    Sebelum menuju Moskow, Presiden Prabowo lebih dulu akan ke Singapura pada 16 Juni 2025 untuk menghadiri Leaders’ Retreat bersama Perdana Menteri Lawrence Wong dan Presiden Tharman Shanmugaratnam.

    Seperti diberitakan AFP, Presiden Prabowo sebelumnya telah bertemu Putin pada 2024, saat masih menjabat Menteri Pertahanan di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo kala itu, dan menyebut Rusia sebagai “sahabat besar” Indonesia.

    Rusia mitra strategis

    RI dan Rusia menjalin kerja sama strategis yang mencakup pertahanan dan perdagangan. Pada November 2024, kedua negara menggelar latihan angkatan laut bersama di perairan Jawa dan bertemu dalam rangkaian dialog pertahanan strategis di Jakarta.

    Juru bicara Istana, Philips Vermonte, membenarkan jadwal kunjungan ini dan menyebutnya sebagai kelanjutan diplomasi luar negeri aktif Indonesia. Meski hubungan dagang RI–Rusia tetap berlangsung, pembelian senjata dari Moskow sempat mandek akibat risiko sanksi AS usai invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

    Namun sejak menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo mempertahankan kontrak pembelian jet tempur senilai US$1,1 miliar yang ditandatangani pada 2018, kendati sempat dilaporkan terancam batal karena tekanan diplomatik. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini